Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

AS Batalkan Pertemuan dengan China soal Negosiasi Perdagangan

Kompas.com - 23/01/2019, 08:02 WIB
Mutia Fauzia,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

Sumber CNBC

WASHINGTON, KOMPAS.com - Gedung Putih membatalkan rencana pertemuan dengan China pekan ini untuk membahas kembali negosiasi yang tengah berlangsung terkait perang dagang.

Dikutip dari CNBC, Rabu (23/1/2019), pembatalan tersebut terjadi karena adanya ketidaksepakatan mengenai peraturan terkait properti intelektual.

Pejabat dari Kementerian Perdagangan AS seharusnya bertemu dengan dua Wakit Menteri China pekan ini untuk menyelesaikan perdeaan di antara keduanya sebelum waktu tenggal di 1 Maret mendatang. Namun, sayangnya, pertemuan tersebut berakhir dibatalkan.

Adanya kemungkinan kedua negara dengan ekonomi terbesar di dunia tersebut gagal dalam mencapai kesepakatan, Presiden Donald Trump menyatakan akan memaksakan hukuman untuk hampir setengah dari seluruh ekspor China ke Amerika Serikat.

Baca juga: Perang Dagang Bikin CEO Dunia Kehilangan Optimisme

Namun, penasehat ekonomi Gedung Putih Larry Kudlow menepis adanya pembatalan pertemuan tersebut. Menurutnya, tidak ada pertemuan apapun terkait dengan pemerintah Cina pekan ini.

Akan tetapi, sumber CNBC mengatakan negosiasi mungkin akan dilakukan via sambungan telefon, namun pembatalam pertemuan langsung memberikan sinyal bahwa penyelesaian perang dagang secara keseluruhan akan suit.

Dikatakan bahwa China menawarkan untuk meningkatkan impornya dari AS selama enam tahun dengan nilai produk impor mencapai 1 triliun dollar AS saat melakukan negosasi di awal Januari lalu.

Baca juga: Desember 2018, Data Perdagangan China Buruk akibat Perang Dagang

Pasalnya, akibat dari perang dagang kali ini, perekonomian China mengalami perlambatan pertumbuhan di tahun 2018 menjadi 6,6 persen. Sementara tahun ini, ekonomi China diprediksi kembali melambat di kisaran 6,2 persen.

"China mencatatkan pertumbuhan ekonomi terlesu sejak 1990 karena perang dagang dengan AS dan kebijakan baru. Cukup masuk akal bagi China untuk melakukan kesepakatan yang sebenarnya dan berhenti main-main!" ujar Trump melalui akun Twitternya.

Sebagai catatan, akhir tahun lalu kedua negara sepakat untuk menahan pengenaan tarif dan melakukan negosiasi untuk bisa disepakati pada 1 Maret. Nantinya, Presiden Trump dan Presiden Xi Jinping akan bertemu di Argentina dalam kesepakatan final tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com