Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BEI Luncurkan Indeks IDX80

Kompas.com - 23/01/2019, 22:58 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bursa Efek Indonesia menambah indeks baru bernama IDX80 sebagai alternatif acuan bagi manajer investasi. Indeks ini terdiri dari 80 saham dan diperdagangkan mulai 1 Februari hingga Juli 2019.

Kepala Riset dan Pengembangan BEI Verdi Ikhwan mengatakan, indeks ini dibuat karena banyak manajer investasi yang menggunakan indeks dengan konstituen lebih banyak seperti IHSG.

"Tapi IHSG dengan 600 emiten itu performanya sulit dikalahkan sehingga ada keinginan ada indeks yang jumlahnya tidak terlalu banyak tapi mewakili keseluruhan," ujar Verdi di gedung BEI, Jakarta, Rabu (23/1/2019).

Verdi mengatakan, 80 saham dalam IDX80 setidaknya bisa mewakili 80-90 persen dari pasar saham dari segi nilai transaksi, volume transaksi, dan sebagainya. Jumlah tersebut dianggap cukup dan bisa digunakan sebagai acuan portfolio investasi manajer investasi.

IDX80 mirip dengan IDX30 dan LQ45, hanya saja jumlahnya lebih banyak. Setelah dilakukan backtesting sejak 2012, return IDX80 cukup bersaing dengan IHSG. Verdi mengatakan, keistimewaan IDX80 adalah free float 100 persen. Free float adalah jumlah saham minoritas yang beredar dan dapat ditransaksikan di pasar reguler.

Sementara untuk LQ45 dan IDX30, free float-nya masih sekitar 30 persen.

"Free float IDX30 dan LQ45 secara gradual akan dijadikan 100 persen. Agustus diperkirakan 100 persen free float," kata Verdi.

BEI memilih 80 saham yang tergabung dalam IDX80 secara selektif. Mulanya, BEI memilih saham-saham konstituen IHSG yang sudah tercatat lebih dari enam bulan. Kemudian, mengerucut menjadi 150 saham berdasarkan total nilai transaksi di pasar reguler selama 12 bulan terakhir. Dari 150, kemudian dipilih 80 saham konstituen indeks.

"80 saham kami dapat berdasarkan likuiditas tertinggi, dilihat dari nilao transaksi, frekuensi transaksi, jumlah hari transaksi, dan kapitalisasi pasar saham free float," kata Verdi.

Selain itu, BEI juga melihat dari sisi fundamental, yakni dari kinerja keuangan, kepatuhan, dan sebagainya. Selama saham tersebut diperdagangkan, divisi pengawasan dan pencatatan emiten akan terus memantau perkembangan emiten yang tergabung dalam IDX80.

"Saat memilih 80 itu, kita pertimbangkan apa aksi korporasi kr depannya. Kita harap ke depannya tidak ada perubahan (emiten) di tengah jalan," kata Verdi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang 'Toxic' ke Dalam Pemerintah Anda

Pesan Luhut ke Prabowo: Jangan Bawa Orang-orang "Toxic" ke Dalam Pemerintah Anda

Whats New
Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Barang Bawaan Pribadi dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi, Ini Pesan Bea Cukai ke Jastiper

Whats New
Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Bangun Pemahaman Kripto di Tanah Air, Aspakrindo dan ABI Gelar Bulan Literasi Kripto 2024

Rilis
Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Terbitkan Permentan Nomor 1 Tahun 2024, Mentan Pastikan Pupuk Subsidi Tepat Sasaran

Whats New
Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Resmi Kuasai 100 Persen Saham Bank Commonwealth, OCBC NISP Targetkan Proses Merger Selesai Tahun Ini

Whats New
Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi 'Trading'

Sucor Sekuritas Ajak Masyarakat Belajar Investasi lewat Kompetisi "Trading"

Earn Smart
Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Kunker di Jateng, Plt Sekjen Kementan Dukung Optimalisasi Lahan Tadah Hujan lewat Pompanisasi

Whats New
Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Sudah Masuk Musim Panen Raya, Impor Beras Tetap Jalan?

Whats New
Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Bank Sentral Eropa Bakal Pangkas Suku Bunga, Apa Pertimbangannya?

Whats New
Pasokan Gas Alami 'Natural Decline', Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Pasokan Gas Alami "Natural Decline", Ini Strategi PGN Jaga Distribusi

Whats New
BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

BTN Pastikan Dana Nasabah Tidak Hilang

Whats New
Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Kartu Prakerja Gelombang 67 Resmi Dibuka, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Work Smart
Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Peringati Hari Buruh, SP PLN Soroti soal Keselamatan Kerja hingga Transisi Energi

Whats New
Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Cara Pasang Listrik Baru melalui PLN Mobile

Work Smart
Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Bicara soal Pengganti Pertalite, Luhut Sebut Sedang Hitung Subsidi untuk BBM Bioetanol

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com