Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengerjaan Ruas Tol Bakauheni-Palembang Terkendala Pembebasan Lahan

Kompas.com - 31/01/2019, 14:22 WIB
Murti Ali Lingga,
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Tim Redaksi

TULANG BAWANG, KOMPAS.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Rini Soemarno mengungkapkan proses pengerjaan ruas tol Bakauheni-Palembang masih terkendala pembebasan lahan.

Meskipun demikian, pembangunan infrastruktur publik ini ditargetkan rampung beberapa bulan ke depan.

"Ada beberapa pembebasan lahan yang belum selesai," kata Rini di Kabupaten Tulang Bawang, Provinsi Lampung, Kamis (31/1/2019).

Baca juga: Jelang Peresmian, Gubernur Lampung Cek Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

Rini menjelaskan, sejauh ini pengerjaan jalan dasar tol Bakauheni-Palembang selesai dikerjakan. Namun, pembuatan dan penyelesaian fasilitas pendukung seperti flyover (jalan layang) masih menuai hambatan.

Pasalnya, masih terdapat lahan-lahan yang belum diselesaikan pembebasannya.

"Jalan dasarnya selesai tapi kita juga harus menyelesaikan flyover. Nah, (yang) suka makan waktu pembebasan lahan flyover," ujarnya.

Menurutnya, keberadaan flyover sangat penting dan dibutuhkan masyarkat untuk kegiatan sehari-hari. Meskipun ruas tol tersebut secara umum sudah selesai.

Baca juga: Pembangunan Tol Terbanggi Besar-Bakuheuni Rampung, Tinggal Tunggu SLF

 

Apalagi, flyover selama ini berfungsi sebagai fasilitas pejalan kaki atau sepeda motor.

"Itu makan waktu, sedangkan tol bisa diresmikan kalau itu juga sudah selesai. Enggak boleh (diresmikan) kalau itu belum selesai," tegasnya.

Ia menargetkan, ruas tol Bakauheni-Palembang ini bisa selesai dan fungsional pada akhir Mei mendatang. Kemudian pada akhir Juni ruas Jalan Tol Trans Sumatra (JTTS) ini sudah secara penuh dan lengkap terbangun.

"Makanya, meskipun jalannya sudah selesai kita ngomong masih fungsional. Karena belum dapat sertifikasi (sertifikat laik fungsi PUPR) sebelum flyover-nya selesai semua. Itu masalahnya," sebutnya.

Baca juga: Hutama Karya Utang Rp 8,07 Triliun Garap Tol Bakauheni-Terbanggi Besar

Kendati demikian, Menteri Rini tidak menyebutkan seberapa luas lahan yang belum selesai dibebebaskan pihak rekanan yang diperuntukkan untuk pembangunan sujumlah flyover.

Inilah masalah yang tengah dihadapi pihak rekanan dalam penggarapan yang merupakan salah satu bagian dari JTTS.

Ruas tol Bakauheni-Palembang memiliki sepanjang 460 kilometer dan pengerjaannya terus dikebut. Jika tol tersebut sudah tersambung seluruhnya, maka waktu tempuh dari Bakauheni ke Palembang diperkirakan bisa hanya sekita 5 jam.

Sebelum adanya tol itu, biasanya jalur darat yang digunakan oleh masyarakat ialah jalan nasional dengan waktu tempuh Bakauheni-Palembang sekitar delapan jam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com