Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kurangi Impor LPG, Pemerintah Genjot Pembangunan Jaringan Gas

Kompas.com - 13/02/2019, 06:33 WIB
Akhdi Martin Pratama,
Bambang P. Jatmiko

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri ESDM Ignasius Jonan memaparkan bahwa konsumsi LPG nasional mencapai 6,9 juta ton, sedangkan impor LPG sebesar 4,5 - 4,7 juta ton.

Menurut Jonan, salah satu cara mengurangi impor LPG yakni dengan pembangunan sambungan Jaringan Gas (jargas) rumah tangga.

“Tujuannya dibangun (jargas) untuk mengurangi ketergantungan terhadap impor LPG," ujar Jonan dalam keterangan tertulisnya, Selasa (12/2/2019).

Sejak 2009, kata Jonan, telah dibangun 463.619 jaringan gas sambungan rumah, baik menggunakan dana APBN dan non-APBN.

Jaringan gas nasional yang dibangun APBN itu jumlahnya 325.852 (sambungan rumah) sampai hari ini, yang kita mulai dari 2009. Dan juga yang non-APBN, PGN dan Pertamina, itu 137.767 sambungan jargas," kata Jonan.

Jonan menyebut, sambungan jargas tersebut tersebar dari beberapa provinsi dari barat hingga timur Indonesia.

"Mulai Provinsi Aceh sambungan sekitar 10 ribu hingga Provinsi Papua Barat yang jumlahnya 3.898 sambungan rumah," ucap Jonan.

Untuk tahun 2019 ini, Kementerian ESDM merencanakan pembangunan jargas melalui pendanaan dari APBN sebanyak 78.216 sambungan rumah di 18 kota/kabupaten di 9 provinsi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com