Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Moody's: Pertumbuhan Ekonomi RI Turun di Bawah 5 Persen pada 2019-2020

Kompas.com - 14/02/2019, 12:11 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Editor

Sumber

JAKARTA, KOMPAS.com - Lembaga pemeringkat internasional Moody’s Investor Service dalam laporan tahunan terbarunya pada Rabu (13/2/2019) menyebut pertumbuhan ekonomi Indonesia kemungkinan turun di bawah 5 persen pada periode 2019-2020. 

Penurunan tersebut terjadi lantaran arus alokasi pengeluaran pemerintah Indonesia yang lebih moderat dan melambatnya laju pembangunan infrastruktur.

Tapi, tingkat pertumbuhan ekonomi yang dilihat dari pendapatan domestik bruto (PDB) ini masih lebih kuat dibandingkan dengan rata-rata negara yang sama-sama mendapatkan peringkat Baa2 atau prospek stabil dari Moody’s. 

Baca juga: Moodys Sematkan Rating Baa2 untuk Obligasi Global Indonesia

Peringkat tersebut juga menunjukkan bahwa Indonesia merupakan negara yang layak untuk dijadikan tujuan investasi.

“Perekonomian Indonesia tidak begitu terkena dampak perlambatan perdagangan global jika dibandingkan dengan perekonomian negara-negara lain di kawasan Asia Pasifik meskipun pelemahan harga komoditas global akan memperberat pertumbuhannya,” demikian dinyatakan oleh Moody’s.

Hal ini berhasil tercapai karena adanya disiplin fiskal yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia yang pada akhirnya bermuara pada mengecilnya defisit anggaran dan beban utang yang rendah. 

Baca juga: Moodys: Kondisi Ekonomi Negara Berkembang Relatif Stabil di 2019

Namun, di balik pencapaian tersebut menurut Moody’s masih ada hal yang perlu diwaspadai oleh pemerintah Indonesia. 

“Porsi kepemilikan asing yang signifikan di obligasi pemerintah membuat Indonesia terdampak arus modal yang bergejolak, khususnya yang berkaitan dengan ekspektasi mengenai kondisi moneter global yang kian ketat,” tutup Moody’s. (Rezha Hadyan)

 

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Moody's proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019-2020 turun di bawah 5%

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com