Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mantan Pimpinan The Fed Sebut Trump Tak Paham Kebijakan Ekonomi

Kompas.com - 26/02/2019, 16:46 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

WASHINGTON, KOMPAS.com - Mantan Gubernur bank sentral AS Federal Reserve Janet Yellen menyatakan dirinya tak yakin Presiden Donald Trump memahami kebijakan ekonomi. Sebab, Trump tak berhenti mengkritik bank sentral dan kebijakannya.

Dalam wawancara di sebuah stasiun radio seperti dikutip dari Fox Business, Selasa (26/2/2019), ketika ditanya apakah dirinya yakin Trump memiliki pemahaman tentang kebijakan makroekonomi, Yellen mengaku tak yakin.

"Saya ragu dia (Trump) dapat mengatakan bahwa tujuan The Fed adalah mencapai angka serapan tenaga kerja maksimum dan stabilitas harga, itu adalah tujuan yang dimandatkan Kongres kepada The Fed," sebut Yellen.

Baca juga: BI Prediksi Suku Bunga The Fed Hanya Naik Satu Kali di 2019

Ia menjelaskan, beberapa komentar yang dilontarkan Trump, termasuk komentar terkait The Fed memiliki tujuan nilai tukar untuk mendukung kebijakan perdagangannya menunjukkan bahwa Trump memiliki pemahaman yang minim tentang dampak The Fed terhadap perekonomian AS.

Yellen pun mengungkapkan, dirinya khawatir dengan kritik-kritik yang dilontarkan Trump terhadap The Fed. Sebab, kritik-ktritik itu akan menurunkan kepercayaan terhadap bank sentral.

Tahun lalu, Trump memutuskan untuk tidak memilih Yellen kembali sebagai pimpinan The Fed. Sebaliknya, Trump menunjuk Jerome Powell untuk menggantikan Yellen.

Baca juga: Gubernur The Fed: Alasan Untuk Menaikkan Suku Bunga Semakin Lemah

Powell pun tidak luput dari kritikan pedas Trump. Baru-baru ini, Trump mengkritik Powell dan The Fed terkait normalisasi kebijakan suku bunga acuan.

Pada Desember 2018 lalu, Trump menyatakan Powell terlalu agresif menaikkan suku bunga acuan. Pada November 2018, Trump menyatakan dirinya tak senang dengan keputusan memilih Powell dan The Fed baginya adalah masalah yang lebih besar dibandingkan China.

Baca juga: Belum Akan Naikkan Suku Bunga Acuan, The Fed Masih Wait and See

Sebelumnya pula, pada Oktober 2018 silam, Trump menyebut The Fed adalah ancaman terbesarnya. Bahkan, sejumlah laporan menyebut Trump berencana memecat Powell.

Pada tahun 2018, The Fed menaikkan suku bunga acuan Fed Fund Rate sebanyak 4 kali. Namun demikian, The Fed menyatakan bakal lebih "sabar" menaikkan suku bunga pada tahun 2019 ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com