Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tegep, Tetap Tegap dengan "Boots"

Kompas.com - 31/03/2009, 14:11 WIB

Kongsi usaha itu pun buyar karena perbedaan prinsip. Maka, Tegep memulai lagi usahanya dengan empat pekerja. Krisis ia lawan dengan peningkatan kualitas material dan desain.

”Saya tidak mau menurunkan kualitas produk. Itu akan membuat kepercayaan pelanggan hilang,” ujar Tegep beralasan.

”Saya belajar membuat desain baru dengan material yang baru pula. Saya sering terinspirasi oleh katalog-katalog sepatu dan tertantang mengembangkan desainnya,” tambahnya.

Desain sepatu bot Tegep didominasi motif etnis, seperti Dayak (Kalimantan), Mauri (Selandia Baru), dan Aztec (Indian). Warna-warnanya pun dikombinasikan secara ekstrem.

”Kalau bisa saya bikin perpaduan warna yang ’gila’, beda, dan tak terpikirkan sebelumnya,” ungkapnya. Salah satu desain Tegep bahkan disimpan di museum sepatu dan kulit di Jerman.

Desain menarik itu dia terapkan pada material berkualitas dari kulit binatang, seperti ular, biawak, buaya, kelinci, sapi, bahkan ikan pari. Kiat itu mampu menarik hati pelanggan. Di tengah krisis, sepatu buatan Tegep tetap dicari meski harganya tinggi.

”Saya juga mendapat berkah saat krisis, yakni dengan makin banyaknya pembeli beralih pada produk lokal. Bot buatan saya mulai dilirik, sebab harga buatan luar negeri tak lagi terjangkau,” ujarnya.

Hal lain yang membuat Tegep bertahan ialah pasar yang jelas dan tersegmentasi. Sejak awal dia menyasar kalangan menengah ke atas dengan jenis produk tunggal, yakni sepatu bot. Bagi laki-laki kelahiran Tasikmalaya itu, berebut kue besar dengan bagian yang kecil tidaklah menyenangkan. Ia lebih menikmati kue kecil dengan bagian yang besar.

Melihat peluang

Jeli melihat peluang, Tegep ingin menguatkan posisi di pasar dengan merek yang mewakili produknya. Seorang dosen menyarankan produknya dinamai dengan nama dia sendiri.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com