Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Debat Capres Dievaluasi

Kompas.com - 20/06/2009, 04:54 WIB

Jelaskan posisi

Agar tidak menimbulkan bias di publik, para pengamat harus menjelaskan posisinya secara terbuka saat berpendapat di media. Alasannya, banyak pengamat politik yang terlibat sebagai tim sukses pasangan calon presiden-calon wakil presiden.

Pramono Anung, Penasihat Tim Kampanye Nasional Megawati-Prabowo, mengingatkan hal itu ketika ditanya pers soal pelaksanaan debat pertama capres yang dilaksanakan KPU.

”Kalau sudah jadi bagian tim sukses, tidak boleh merendahkan calon lain dan meninggikan calon tertentu. Kalau memberi penilaian pun harus menyebutkan posisinya,” papar Pramono.

Seorang pengamat politik idealnya harus bersikap independen. Biarkan rakyat menilai apa adanya, siapa yang paling layak menjadi presiden dan wakil presiden. ”Rakyat jangan digiring-giring,” lanjutnya.

Secara umum, Pramono menilai pelaksanaan debat pertama berjalan baik meskipun banyak pihak juga menilai bahwa debat belum berjalan maksimal.

”Terlihat betul di antara para pemimpin itu sikap saling menghormati dan menghargai meski di kampanye ada yang menyindir atau saling klaim,” ujarnya.

Secara terpisah, ahli hukum tata negara, Irman Putra Sidin, menilai, di antara ketiga capres, calon nomor urut 3, Jusuf Kalla, dinilai paling memahami tujuan bernegara. Ini terungkap dalam paparan visi-misinya yang didahului dengan kutipan dari Pembukaan UUD 1945.

”Pemerintahan itu tidak cukup dikelola dengan tata kelola pemerintahan yang baik, tetapi tanpa tujuan. Presiden itu harus tahu ke mana kapal besar RI ini akan dibawa. SBY tidak menyinggung hal tersebut, Megawati sempat menyinggungnya meskipun ngambang,” kata Irman.

Irman juga menilai, di antara ketiga capres itu, Megawati paling membumi. Ia mencontohkan hal-hal praktis seperti sulitnya pengurusan kartu tanda penduduk. Sementara paparan SBY selaku incumbent dan Jusuf Kalla masih di awang-awang. Hal ini, lanjutnya, tidak akan mendidik rakyat dalam berdemokrasi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Trafik Pengiriman Lion Parcel Naik 40 Persen Selama Ramadhan 2024

Whats New
OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

OJK Sebut Investree Belum Capai Ketentuan Modal Minimum

Whats New
Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Wajib Sertifikasi Halal UMKM Ditunda, Ini Respons Asosiasi

Whats New
Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Gelar Kuliah Umum, Politeknik Tridaya Virtu Morosi Soroti Peran Mahasiswa dalam Perkembangan Industri Hilirisasi

Whats New
Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Alfamidi Blak-blakan soal Penertiban Juru Parkir Liar di Minimarket

Whats New
Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Presdir Baru Sampoerna Ivan Cahyadi, Bukti Nyata Konsistensi Sampoerna Kembangkan SDM

Work Smart
J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

J&T Cargo Beri 3 Kemudahan Layanan Logistik untuk Pelaku Bisnis

Whats New
Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Meriahkan HUT Ke-29 Telkomsel, Bank Mandiri Siapkan Diskon Pembelian Nomor Spesial hingga Rp 290.000

Whats New
Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Dugaan Dana Nasabah Hilang, OJK: Bank Wajib Tanggung Jawab jika Terbukti Bersalah

Whats New
Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Emiten Ritel MIDI Alokasikan Belanja Modal Rp 1,4 Triliun Tahun Ini, untuk Apa?

Whats New
Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Prabowo Berencana Tambah Jumlah Kementerian, Anggaran Belanja Negara Bakal Membengkak

Whats New
Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Beli REC dari PLN, Emiten Sanitasi UCID Targetkan Kurangi Lebih dari 14.000 Ton CO2 Setahun

Whats New
Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Pabrik Panel Surya Bakal Dibangun di KIT Batang, Bisa Serap 3.000 Lapangan Kerja

Whats New
Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Ditopang Produk Tradisional, Asuransi Jiwa Dominasi Pertumbuhan Premi Industri

Whats New
Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Proyek Perpanjangan Kereta Cepat sampai ke Surabaya Belum Jadi PSN, Ini Kata Kemenhub

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com