Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Strategi Bisnis Pasar China

Kompas.com - 01/10/2010, 03:25 WIB

Wakil Menteri Perdagangan Mahendra Siregar memandang, peningkatan impor China ini tidak bisa serta-merta dibandingkan dengan dengan melemahnya industri Indonesia. China semakin kompetitif dibandingkan negara-negara lain yang mengimpor ke Indonesia.

Berdasarkan laporan BPS, Kementerian Perdagangan menekankan, impor barang modal dan bahan baku penolong dari China meningkat pesat dengan pertumbuhan rata-rata tahunan masing-masing sebesar 49,8 persen dan 24,6 persen.

Kedua kelompok barang tersebut digunakan oleh industri dalam negeri untuk pasar dalam negeri maupun ekspor. Sementara impor barang konsumsi dari China cenderung turun di bawah 1 miliar dollar AS.

Sudhamek mengakui, strategi bisnis sangat menentukan keberhasilan. ACFTA merupakan perjanjian ASEAN dan China. Kalau minta dibatalkan dengan mengedepankan isu 228 pos tarif, Indonesia harus menyadari sebagai bangsa yang besar yang berada di dalam pergaulan internasional.

Menurut dia, ada produk andalan domestik yang dijaga betul-betul oleh China untuk tidak disaingi oleh negara lain. Produk tersebut adalah adalah baja, automobile, kapal, pengolahan perminyakan, tekstil, lampu, non-ferrous metal, peralatan manufaktur mekanik, perangkat elektronik, serta teknologi informasi dan logistik. Jadi, sia-sia saja menyaingi produk China semacam ini. (osa/joe)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com