Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Meraup Untung dari Masyarakat Penggesek

Kompas.com - 15/04/2011, 07:25 WIB

Memiliki kartu kredit menunjukkan seseorang dipercaya bank. Namun, sebagaimana disampaikan Ketua Asosiasi Kartu Kredit Indonesia (AKKI) Dodit W Probojakti, bisnis kartu kredit hidup dari belanja dan pembayaran yang dilakukan konsumen. ”Mereka diberi program menarik supaya menggunakan kartunya, lalu rasio pembayarannya pada level yang sehat supaya neracanya tetap seimbang. Kalau pemakaian kartu tinggi, neracanya sehat, kredit macet rendah, tentunya baik untuk industri kartu kredit,” papar dia.

Menurut Dodit, pertumbuhan pemakaian kartu kredit dalam tiga tahun terakhir stabil di kisaran 20-30 persen. Bank penerbit kartu kredit mendapat keuntungan dari dua hal. Pertama, komisi (fee base income) dari tiap transaksi oleh pemegang kartu, besarnya sekitar 1 persen.

Kedua, dari bunga (interest income) neraca pembayaran pemilik kartu. Bank rata-rata menerapkan bunga kartu kredit 3-5 persen per bulan. Dodit mengatakan, hanya satu dari empat pengguna kartu kredit yang membayar lunas tagihannya setiap bulan. ”Hampir 70 persen pengguna kartu membayar dengan cara mencicil. Ini luar biasa interest income yang didapatkan bank,” ujar dia.

Perilaku pembayaran pengguna kartu menunjukkan, semakin kecil pendapatan pemegang kartu, semakin kecil pula rasio pembayarannya. Menurut Dodit, data industri menunjukkan, rata-rata pengguna kartu membayar 30-60 persen dari total tagihannya. ”Kalau dia terus membayar minimal, berarti pengeluarannya lebih besar dari pendapatannya,” papar Dodit.

Dengan potensi keuntungan yang bisa ditangguk, tidak heran jika bank semakin jorjoran dalam mengembangkan bisnis kartu kredit.

Kepala Promosi dan Komunikasi Divisi Kartu Kredit BCA Laura Teesha mengatakan, pemahaman akan kebutuhan kartu di setiap segmen menjadi kunci dalam merebut pasar yang masih terbuka lebar.

BCA yang memegang 16 persen pasar kartu kredit membuat berbagai inovasi produk, seperti BCA Everyday Card yang menjanjikan keuntungan dari tiap aktivitas belanja pemegang kartu. Misalnya, gratis lima liter bahan bakar nonsubsidi di semua stasiun pengisian bahan bakar yang menerima kartu BCA.

Bank yang pangsa pasarnya lebih kecil, seperti Danamon, berkonsentrasi pada ceruk pasar yang dimiliki. Danamon, pemegang kerja sama dengan prinsipal Amex, menggarap segmen korporat dan keluarga.

Tanggung jawab

Kepala Divisi Kartu Kredit Bank Bukopin Sapti Wahyudi mengakui, karena persaingan semakin ketat, penawaran kartu kredit sering hanya mengedepankan aspek pemasaran. ”Promosi kartu kredit yang dilakukan di tempat ramai pasti penjelasannya tidak detail, yang ditawarkan hanya hal-hal menarik, semisal bebas iuran, promo, dan diskon,” ujar dia.

Halaman:
Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com