Keinginan melihat kawanan elang dari jarak dekat baru terwujud setelah Enjik Din si pemilik perahu melempar sekantong kulit ayam. Saya tidak sempat melihat wujud makanan elang yang disajikan. Tapi, menurut Din, kulit ayam merupakan makanan favorit burung elang.
Dan benar saja. Tak lama makanan disebar ke laut, burung-burung elang putih berukuran besar langsung datang dari segala penjuru mata angin, menyerbu makanan yang disebar di samping perahu. Mereka menyambar makanan, lalu terbang tinggi untuk kemudian memutar kembali dan menukik ke bawah menyambar makanan yang tersisa.
Burung-burung yang sedang dalam keadaan lapar itu seperti sudah menandai bau kulit ayam. Dalam sekejap, makanan yang disajikan ludes dimakan dalam waktu kurang dari satu menit. Mungkin karena makanan yang disebar memang tidak banyak.
Sayangnya, saat saya meminta Encik Din menyebar lagi kulit ayam, dia tidak bisa memenuhinya karena pasokan makanan yang dibawa memang terbatas. Tapi saya beruntung berhasil merekam acara memberi makan burung elang dengan kamera Canon yang saya bawa.
Usai memberi makan elang, rombongan melanjutkan perjalanan ke Pulau Beras Basah. Saya tidak banyak bicara ketika keindahan pantai di pulau ini terhampar di depan mata. Lautnya berwarna biru kehijau-hijauan, dengan terumbu karang yang hidup bebas di dasar laut. Pantainya sangat landai, nyaris tanpa ombak dan pasir yang terhampar begitu putih, seputih butir-butir beras.
Pulau tak berpenduduk ini memang memiliki lekuk pantai yang indah. Tak jauh dari pantai, terdapat pulau kecil yang seolah menjadi pembatas kawasan pantai. Saat berada di sana, saya seakan berada di pantai pribadi yang tertutup dari alam lepas.
Menurut Yazi, nama Pulau Beras Basah yang namanya mirip dengan salah satu objek wisata pulau di Bontang, Kalimantan Timur, ini diambil dari kisah legenda penduduk yang sedang membawa beras mengarungi lautan. "Sampai di pulau ini, kapalnya tenggelam, sehingga beras yang dibawa jadi basah semua," cerita Yazi dalam perjalanan pulang ke hotel.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.