Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Membangun Desa Wisata Bubohu di Lahan Gersang

Kompas.com - 29/09/2011, 03:52 WIB

Bersamaan dengan itu pula, Yotama membangun wombohe, gubuk khas Gorontalo, yang berfungsi sebagai pondok pesantren. Ia menyebutnya sebagai pesantren alam karena para santri membaur belajar bersama di alam terbuka. Pesantren ini berbeda dengan pesantren umumnya, di mana para santri juga tinggal di pesantren tersebut.

Pesantren alam yang dia gagas dimulai setiap malam pukul 19.00 atau sesudah shalat isya.

Apa yang diajarkan di pesantren itu? Dimulai dengan belajar membaca Al Quran. Semua santri yang berjumlah 600-an orang adalah warga Desa Bongo. Mereka terdiri dari anak-anak hingga orang tua. Aktivitas belajar di pesantren alam berakhir sekitar pukul 22.00.

”Sengaja saya membuat jadwal belajar di pesantren alam mulai pukul 19.00 hingga selesai. Sebab, pada jam-jam tersebut biasanya warga terpaku di depan televisi. Dengan jam belajar seperti itu, mereka setidaknya ’lupa’ pada televisi,” ujarnya.

Selain membangun pesantren alam, Yotama juga mendirikan sekolah menengah kejuruan (SMK) pariwisata gratis. SMK yang baru dimulai pada tahun ajaran 2011 ini diikuti 33 siswa. Kelak, alumni SMK ini diharapkan mau mengelola Desa Wisata Religius Bubohu sebagai tujuan wisata di Gorontalo.

Yotama seakan tak bisa diam. Dia juga ingin mewujudkan salah satu impiannya, membangun museum sejarah Gorontalo. Kini, museum itu masih sederhana dan baru berisikan arsip-arsip kuno tentang budaya Gorontalo. Dia melengkapinya dengan memajang silsilah raja-raja dari sejumlah kerajaan yang ada di Gorontalo.

Selain museum, Yotama juga membangun kolam renang. Kolam ini berbentuk tanda koma dengan luas kira-kira 20 meter x 10 meter. Kolam yang boleh dipakai siapa pun secara gratis ini, menurut dia, menandakan bahwa dalam kehidupan ini seseorang tidak boleh berhenti. Dia harus terus berjalan.

Tentang bentuk kolam yang menyerupai posisi bayi dalam janin ibunya itu, menurut Yotama, agar mereka yang berenang di kolam senantiasa ingat asal muasalnya.

Yotama juga membuat toilet unik yang diberi nama ”Yotama Multimedia”. Bangunan toilet yang berbentuk menara setinggi 7 meter itu pada bagian bawah berfungsi sebagai toilet. Namun, bagian atasnya difungsikan sebagai ruang multimedia. Di sini ada seperangkat alat elektronik pemutar bacaan Al Quran yang terus-menerus digunakan.

Membangun masjid

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com