Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kereta Bandara Perlu Dikebut

Kompas.com - 04/01/2012, 03:15 WIB

Selain itu, PT KAI terus menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemprov Banten untuk membahas penyelesaian pelintasan sebidang, terutama yang dilewati jalur kereta bandara.

Pilihan bagi masyarakat

Wacana pembangunan kereta bandara di Jakarta sudah menyeruak sejak beberapa tahun lalu. Namun, pelbagai inisiatif dan rencana kandas hingga terbit Perpres No 83/2011.

Keberadaan kereta bandara setidaknya memberikan harapan bagi warga untuk mencapai bandara dengan waktu tempuh yang lebih terukur.

Selama ini, akses dari Jakarta menuju bandara hanya mengandalkan jalur jalan tol. Waktu tempuh juga sulit diperkirakan. Selain banjir dan kecelakaan lalu lintas, kemacetan pun membuat tidak ada kepastian.

Anggota Dewan Transportasi Kota Jakarta, Iskandar Abubakar, meyakini, masyarakat memerlukan kereta bandara. Pembangunan jalur ganda di lintas Tangerang juga ikut mengoptimalkan perjalanan KRL lintas Tangerang. Selama ini, perjalanan KRL Stasiun Tangerang-Duri masih relatif sedikit, 38 perjalanan per hari. Peningkatan stasiun di sepanjang jalur kereta bandara bisa dikerjasamakan dengan pihak swasta sebagai pusat bisnis.

Butuh perbaikan

Untuk itu, berbagai persoalan fisik harus dibenahi. Selain jalur kereta, stasiun juga perlu diperbaiki. Jamak diketahui, kondisi sebagian besar stasiun di Jabodetabek masih seadanya.

Sebut saja Stasiun Duri yang terletak di Kecamatan Tambora, Jakarta Barat. Jalan aspal menuju stasiun ini tidak mulus. Pelataran parkir dan akses ke stasiun pun becek jika hujan turun. Belum lagi pasar tumpah yang menyeruak hingga ke pinggir rel di seputar Stasiun Duri. Sampah pasar ini sering mengganggu perjalanan kereta.

Stasiun yang menjadi tempat transit kereta bandara selayaknya memiliki lokasi yang cukup luas untuk kendaraan pengumpan yang akan mengantarkan calon penumpang sehingga tidak mengganggu arus lalu lintas.

Jakarta perlu belajar dari pengalaman Bangkok. Akses ke peron kereta bandara di Bangkok tidak ramah bagi penumpang yang membawa banyak barang. Akibatnya, kereta bandara di sana tidak terlalu diminati. (ART)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 17 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com