Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jahja Setiaatmadja, Mengurangi Antrean di ATM

Kompas.com - 16/01/2012, 08:29 WIB

Oleh Abun Sanda

Sebagai Direktur Utama Bank Central Asia, bank ketiga terbesar di Indonesia dari segi aset, tentulah Jahja Setiaatmadja memiliki banyak kelebihan yang menonjol. Akan tetapi, pria sederhana yang memulai kariernya dari bawah ini memang jarang muncul di panggung.

Ia lebih banyak di belakang layar. Bagi dia, yang terpenting adalah Bank Central Asia (BCA) meluncur dengan kecepatan tinggi, lalu dipercaya dan disukai publik.

Sebagai bankir yang kaya pengalaman, Jahja tahu karakter masyarakat Indonesia. Maka, ia sangat menekankan pelayanan, misalnya mematahkan sebutan guyonan publik bahwa BCA adalah ”bank capek antre”. Untuk tahun 2012, BCA menambah 3.500 mesin ATM baru sehingga total mesin ATM BCA mencapai lebih kurang 12.000 unit. Ia selalu mengingatkan semua karyawan BCA, dari level terbawah hingga tertinggi, untuk selalu memberi yang terbaik bagi nasabah. Tanpa nasabah, BCA bukan apa-apa.

Penggemar golf yang selalu kerja 12 jam (masuk pukul 09.00 dan pulang ke rumah pukul 21.00) ini adalah bankir yang menekankan harmoni keluarga sebab dari situ ia bertolak untuk bekerja sangat optimal. Ia menyokong istrinya, Winny, menjadi pekerja sosial yang rajin berkeliling rumah jompo dan anak-anak yatim piatu. Jahja pun akrab dengan dua anaknya, Elizabeth dan Enrica.

Berikut petikan wawancara dengan Jahja Setiaatmadja belum lama ini.

Belakangan ini Anda jarang di Indonesia?

Saya dan sejumlah anggota staf BCA habis berkeliling ke beberapa negara. Kami di antaranya datang ke Laos (Asian Banking Trade Financing), terus ke San Francisco (Amerika Serikat) bertemu para investor, lalu Tokyo (Jepang) dan Seoul (Korea Selatan) untuk membangun aliansi dan jaringan. Kami juga ke Toronto (Kanada) melihat sistem-sistem dan teknologi baru. Terakhir ke Brasil.

Mengapa Brasil? Apa ada peluang di sana?

Itu salah satu aspek. Aspek lain, kami hendak melihat bagaimana negara besar dengan penduduk yang mendekati jumlah penduduk Indonesia mampu bangkit menjadi salah satu negara yang sangat diperhitungkan negara industri. Mereka, misalnya, tak tergantung dari minyak bumi sebab sudah hampir sepenuhnya menggunakan minyak nabati sebagai bahan bakar.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com