Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

CEO Sinar Mas: Mari Berpihak pada Petani

Kompas.com - 06/02/2012, 10:34 WIB

Dalam konteks ini ”kepentingan nasional yang lebih besar” harus dikedepankan. Mesti ada rule yang mengatur ini dengan tegas. Misalnya, tidak bisa mengonversi lahan strategis nan subur sebagai jalan raya atau kawasan perumahan. Tidak bisa pula mengganggu irigasi atau daerah tangkapan air. Kalau dilanggar, berarti kriminal.

Bisnis Sinar Mas maju pesat di perkebunan sawit, properti, kertas dan lain-lain.

Kalau tentang bisnis maju, biasa sajalah, sebab bisnis harus maju, kan? Saya lebih tertarik berbicara proses regenerasi di grup ini. Pendirinya, Pak Eka Tjipta. Kami sebagai anak-anaknya meneruskan apa yang beliau rintis, syukur kalau bisa lebih maju. Kini pendiri Sinar Mas boleh berjalan dengan kepala tegak karena proses regenerasi berjalan baik. Pemegang posisi-posisi puncak tidak lagi hanya anak-anak Pak Eka, tetapi para cucu (generasi ketiga, kerap disingkat G3). Mereka sudah naik ke panggung. Terlatih di lapangan. Aspek lapangan inilah yang acap ditekankan ayah kami sebab bagi dia gambaran bisnis itu kaki dan tangan bergerak. Kalau hanya duduk di kantor, waduh!

Sebagai CEO, bagaimana Anda membagi waktu dengan keluarga?

Keluarga bagi saya nomor satu. Saya bisa letih seperti apa, tetapi kalau sudah bertemu istri dan anak-anak, keletihan itu lenyap seketika. Sungguh nyaman bergurau dengan mereka, makan bersama, nonton film bersama, diskusi bersama. Kerap olahraga bersama.

Ini sebabnya mengapa kalau tidur, saya bisa sangat dalam. Anda tahu, karena terbiasa bekerja keras, saya bisa bekerja tanpa tidur tiga hari tiga malam. Tetapi setelah itu saya bisa tidur 16-18 jam, tanpa bangun, tanpa terusik urusan ke toilet. Very deep sleep itu kan karunia Tuhan yang luar biasa.

Ada yang ingin Anda sampaikan?

Saya ingin menggugah siapa saja untuk berbuat baik, berbuat amal yang luar biasa. Hidup kita selalu indah kalau kita berbuat baik bagi sesama.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com