Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Perbankan Nasional Siap Memberikan Kredit

Kompas.com - 13/03/2012, 06:41 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Membengkaknya konsumsi bahan bakar minyak antara lain disebabkan kondisi infrastruktur, terutama panjang jalan raya, tidak bertambah. Akibatnya, efisiensi bahan bakar minyak di jalan raya tidak terjadi.

Kondisi infrastruktur jalan raya yang memprihatinkan ini terlihat dari pertumbuhan panjang jalan. Badan Pusat Statistik dan Badan Pengelola Jalan Tol menyebutkan, panjang jalan di seluruh Indonesia tahun 2010 mencapai 478.667 kilometer.

Namun, dari data Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan, hanya ada 446.278 kilometer tahun 2010, sementara panjang tol hanya 760 kilometer. Tahun ini, panjang tol baru bertambah sekitar 3 kilometer.

Kian memprihatinkan, dari panjang jalan ini, hanya 25,99 persen jalan dalam kondisi baik dan 30,99 persen dalam kondisi sedang. Selebihnya, 24,23 persen, dalam kondisi rusak ringan dan 19,40 persen rusak berat. Kondisi ini menjadi kontraproduktif bagi pengembangan ekonomi, termasuk ekonomi pedesaan.

Ketua Umum Dewan Hortikultura Nasional Benny A Kusbini di Jakarta, Senin (12/3/2012), menegaskan, infrastruktur jalan dan pertanian menjadi kendala utama dalam pengembangan produk hortikultura, seperti buah dan sayur, yang memiliki daya saing.

Studi dari Institute for Transportation and Development Policy Indonesia menyebutkan, saat ini rata-rata kerugian akibat kemacetan adalah Rp 26 triliun-Rp 27 triliun per tahun. Jumlah ini di luar subsidi BBM Rp 123,723 triliun dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara 2012.

Padahal, kebutuhan infrastruktur bukan hanya jalan, melainkan juga pengairan, bandar udara, pelabuhan, dan ruang pendingin untuk hortikultura dan produk perikanan.

”Infrastruktur jalan saja tidak cukup. Pemerintah juga harus membangun rantai pendingin komoditas buah dan sayur mulai dari hulu hingga hilir, seperti mobil berpendingin hingga ruang pendingin yang dekat dengan konsumen,” ujar Benny.

Perbaikan infrastruktur termasuk jalan raya tidak bisa berharap banyak dari pemerintah. Belanja modal dalam APBN Perubahan 2012 hanya Rp 168,875 triliun. Dana ini 11,1 persen lebih tinggi daripada APBN 2012 sebesar Rp 151,975 triliun.

Lebih tingginya alokasi belanja modal ini terutama untuk alokasi program infrastruktur yang pendanaannya berasal dari saldo anggaran lebih sampai tahun 2011 sebesar Rp 20,29 triliun. Dana ini jelas tak cukup untuk berbagai kebutuhan aneka infrastruktur di seluruh Tanah Air.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com