”Menyangkut pergerakan harga komoditas pangan, ada sejumlah komoditas pangan yang produksi dalam negerinya kurang sebagaimana dialami negara lain. Saudara mengetahui negara mana pun, kalau kebutuhan di dalam negerinya kurang, ya, impor. Kebutuhan pangan kurang, ya, beli. Kalau lebih dijual,” ujar Yudhoyono di Kantor Presiden.
Yudhoyono menyatakan, pemerintah akan memperbaiki tata niaga komoditas pangan. Pemerintah tak mau komoditas yang menjadi hajat rakyat diserahkan ke mekanisme pasar. ”Pasar tak selalu bisa menyelesaikan masalah. Ada distorsi pasar. Ada penyimpangan,” ujarnya.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Hatta Rajasa, dalam keterangan pers di Jakarta, menyatakan, tambahan impor diperlukan. Berkaitan dengan hal itu, Hatta telah meminta Kementerian Pertanian dan Kementerian Perdagangan agar memperbaiki regulasi dan segera melakukan impor.
Menteri Pertanian Suswono mengatakan, keterlambatan pemberian rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH) oleh Kementerian Pertanian disebabkan banyak permohonan RIPH yang harus ditandatangani. Ada 3.300 dokumen RIPH yang harus ditandatangani Pelaksana Tugas Dirjen Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian Kementerian Pertanian.
Di tempat terpisah, Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan telah dilakukan koordinasi antara Kementerian Perdagangan dan Kementerian Pertanian untuk mengatasi kelangkaan pasokan bawang putih. ”Akan segera dilaksanakan langkah terpadu. Sebagai tahap pertama, fokusnya adalah memanfaatkan sekitar 200 peti kemas bawang putih impor yang segera akan masuk. Barang itu harus dioptimalkan untuk mengisi pasar-pasar yang saat ini kosong,” ujarnya.
Sementara itu, harga bawang putih di Jatim semakin tidak terkendali dan menyentuh
Dua hari lalu, harga bawang putih di Pasar Tanjung, Jember, Rp 100.000 per kg. Kurangnya informasi pasar mengenai perkembangan bawang putih menyebabkan harga yang ditawarkan pedagang sayur keliling diterima begitu saja oleh pembeli.
Di Brebes, Jawa Tengah, harga bawang merah yang saat ini Rp 40.000 per kg ternyata tidak sepenuhnya dinikmati petani. Banyak petani yang saat ini tidak panen dan tidak memiliki persediaan bawang merah.(ATO/ENY/LAS/MAS/BAH/ILO/ETA/DEN/ODY/APO/RIZ/SIR/MHF/PRA/EGI/JOS/WHO/NIK/WIE/GRE/TIF/CHE/HAN/MAR)