Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Batas Pelaporan Saldo Rekening Rp 1 Miliar Masih Bisa Berubah

Kompas.com - 25/07/2017, 11:18 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah sudah membuat batas minimal saldo rekening nasabah dalam negeri yang wajib di laporkan bank kepada Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak yakni Rp 1 miliar.

Namun batasan yang ada di dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) itu masih bisa berubah.

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka celah tersebut setelah mendapatkan masukan dari seluruh fraksi di DPR. Hal ini ia sampaikan saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR terkait Perppu Nomor 1 Tahun 2017.

"Untuk saat ini mungkin yang paling baik kami tetap dengan PMK yang Rp 1 miliar tapi kami akan lakukan kalkulasi kalau memang diperlukan," ujar Sri Mulyani, Senin (24/7/2017) malam.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengaku memahami usulan salah satu fraksi agar batas saldo rekening yang wajib dilaporkan mengikuti batas rekening yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) yaitu Rp 2 miliar.

Namun, tutur Sri Mulyani, kalkulasi batas minimal pelaporan saldo rekening memerlukan pembahasan mendalam. Sebab ia ingin kerja Ditjen Pajak bisa optimal dalam hal pengumpulan penerimaan negara.

Namun di sisi lain, pemerintah tak menginginkan masyarakat khawatir dengan pelaporan saldo rekening kepada Ditjen Pajak tersebut.

Oleh karena itu ia mengaku akan senang hati bila ada rapat kerja susulan dengan DPR terkait pembahasan kalkulasi batas pelaporan saldo rekening.

"Sehingga Komisi XI bisa sama-sama melihat basis pajak yang seperti apa yang kita sedang diskusikan dan apa manfaatnya bagi kita semua," kata Sri Mulyani.

Sebelumnya, sejumlah Anggota Komisi Komisi XI mengaku kerap mendapatkan keluhan dari masyarakat terkait Perppu Nomor 1 Tahun 2017. Aturan itu membuat Ditjen Pajak bisa leluasa mengakses informasi keuangan nasabah.

Selain itu, Perppu akses informasi keuangan juga mewajibkan bank melaporkan rekening nasabah kepada Ditjen Pajak. Sebagai tindak lanjut, Menteri Keuangan mengeluarkan aturan turunan Perppu yaitu PMK Nomor 70 Tahun 2017.

Salah satu yang diatur yaitu batas minimal saldo rekening nasabah yang wajib dilaporkan bank ke Ditjen Pajak.

Sebelumya, batas saldo rekening yang wajib dilaporkan Rp 200 juta. Namun setelah dikritik banyak pihak, batasan saldo itu ditingkatkan menjadi Rp 1 miliar. Sembilan dari 10 fraksi di DPR sudah menyetujui Perppu Nomer 1 Tahun 2017 dibawa ke rapat paripurna untuk disahkan menjadi undang-undang.

Meski begitu, mereka memberikan sejumlah catatan. Salah satu catatan yang diberikan yaitu terkait batas minimal pelaporan saldo rekening dan perlunya sanksi tegas kepada petugas pajak yang menyelewengkan data nasabah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Jokowi Turun Tangan Atasi Masalah Bea Cukai, Stafsus Sri Mulyani: Kami Sangat Bersyukur...

Whats New
PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

PT Inerman Gandeng Shanghai Electric Bangun PLTS Terapung di Cilamaya, Siapkan Investasi Rp 20,89 Triliun

Whats New
Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Dorong Produksi Nasional, Jatim Siap Genjot Indeks Pertanaman Padi 

Whats New
Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Kata Dirut Garuda soal Api di Mesin yang Sebabkan Penerbangan Haji Kloter 5 Makassar Balik ke Bandara Sultan Hasanuddin

Whats New
Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Petrokimia Gresik dan Pupuk Indonesia Tingkatkan Produktivitas Padi di Timor Leste

Whats New
PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

PPN 12 Persen: Siapkah Perekonomian Indonesia?

Whats New
KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

KKP Ingin RI Jadi Pemenang Budidaya Lobster dalam 30 Tahun Mendatang

Whats New
IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

IHSG Ditutup Melonjak 1,36 Persen, Rupiah Menguat Dekati Rp 16.000 Per Dollar AS

Whats New
Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Amartha Promosikan Potensi UMKM Lewat The 2024 Asia Grassroots Forum

Whats New
Pengembangan Hub 'Carbon Capture and Storage', Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Pengembangan Hub "Carbon Capture and Storage", Pertamina Hulu Energi Gandeng ExxonMobil

Whats New
SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

SeaBank Indonesia Bukukan Laba Rp 52 Miliar di Kuartal I-2024

Whats New
Bakal 'Buyback' Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Bakal "Buyback" Saham, Bos ADRO: Sebanyak-banyaknya Rp 4 Triliun

Whats New
Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Luhut Dorong Maskapai Penerbangan Asing Beroperasi di Indonesia

Whats New
Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Kementerian ESDM: 331 Perusahaan Industri Menghemat Energi pada 2023

Whats New
Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Home Credit Catat Volume Pembiayaan Rp 2,59 Triliun Sepanjang Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com