Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Kasus Terungkap, Jumlah Temuan Uang Palsu Menurun

Kompas.com - 26/07/2017, 17:03 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) menyebutkan bahwa jumlah temuan uang kertas palsu dalam setiap Rp 1 juta terus menurun sejak 2015. Hal itu disebabkan keberhasilan polisi mengungkap jaringan peredaran uang palsu.

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Suhaedi mengatakan, pihaknya menemukan 63.449 lembar uang kertas palsu yang beredar dari Januari hingga Juni 2017.  Dari fakta tersebut, dalam setiap Rp 1 juta ditemukan empat lembar uang palsu. 

Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI, Suhaedi mengatakan, jumlah temuan tersebut turun dibandingkan 2015 dan 2016. 

 

Berdasarkan catatan BI, pada 2015 ditemukan 21 lembar uang palsu dalam setiap Rp 1 juta. Kemudian pada 2016 ditemukan 13 lembar uang palsu dalam setiap Rp 1 juta.

Suhaedi mengingatkan agar masyarakat terus mewaspadai peredaran uang kertas palsu. Menurut dia, metode 3D (dilihat, diraba, dan diterawang) merupakan solusi paling mudah dalam mendeteksi keaslian uang kertas.

"Kalau ada yang meragukan, silahkan laporkan ke aparat kepolisian," kata Suhaedi, Rabu (26/5/2017).

(Baca: BI dan Bareskrim Mabes Polri Musnahkan 189.477 Lembar Uang Palsu)

Direktur Tindak Pidana Ekonomi Khusus Badan Reserse Kriminal Kepolisian Republik Indonesia (Bareskrim Polri) Brigjen Pol Agung Setya mengatakan, penurunan temuan uang palsu di paruh pertama 2017 disebabkan naiknya keberhasilan pengungkapan kasus terkait hal itu.

Menurut dia, Kepolisian tidak hanya mengungkap pengedar uang palsu saja tetapi juga menangani kasus jaringannya, yakni mulai dari pembuat, pengedar, hingga pemodalnya.

"Sekarang kami fokus menangani pelaku yang ada di dalam lembaga pemasyarakatan, untuk mencegah mereka melakukan kejahatan serupa," kata Agung.

Seperti diberitakan sebelumnya, BI bersama dengan Bareskrim Polri dan Kejaksaan Agung memusnahkan uang kertas palsu sebanyak 189.447 lembar pada Rabu (26/7/2017).

Uang kertas palsu tersebut ditemukan dari setoran bank.

Rinciannya, uang palsu Rp 100.000 sebanyak 90.180 lembar. Uang palsu Rp 50.000 sebanyak 82.822 lembar.

Uang palsu Rp 20.000 sebanyak 10.919 lembar. Uang palsu Rp 10.000 sebanyak 3.590 lembar.

Uang palsu Rp 5.000 sebanyak 1.961 lembar. Serta, uang palsu Rp 2.000 sebanyak lima lembar.

Kompas TV Jelang Lebaran, penukaran uang seperti sudah menjadi tradisi setiap tahunnya dilakukan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com