Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Cara Tingkatkan Penjualan Melalui Media Sosial

Kompas.com - 31/07/2017, 23:13 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan media sosial sebagai sarana komunikasi sudah lumrah dilakukan oleh masyarakat. Namun kini media sosial juga memiliki manfaat yang positif bagi pertumbuhan bisnis terutama pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).

Pengusaha muda Billy Boen yang dikenal sebagai pendiri Young On Top menjelaskan berbagai trik maupun tips penggunaan media sosial sebagai sarana peningkatan penjualan dan iklan produk. Menurut Billy, hal utama yang perlu diperhatikan pelaku usaha adalah mengetahui target sasaran atau khalayak yang dituju dari sebuah produk atau layanan jasa.

Pertama, harus mengetahui apa yang disukai dan tidak disukai pengikut atau follower akun media sosial (medsos).

"Kapan mereka membuka medsos tersebut, siapa teman-temannya dan lain sebagainya," ungkap Billy saat menjadi pemateri di workshop Kementerian Koperasi dan UKM, Jakarta, Senin (31/7/2017).

Kedua, mengetahui seberapa jauh pengikut atau follower terhadap merek ataupun brand yang diperkenalkan. Ketiga, konten yang tepat, menurut Billy, berbagai media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram memiliki karakteristik berbeda dan tidak bisa disamakan ketiganya. Salah satunya adalah tidak menyelaraskan konten yang akan dimuat pada tiga media sosial tersebut.

"Mengetahui apa yang sebaiknya diunggah di media sosial yakni mengetahui kapan melakukan penjualan (iklan) secara lembut atau soft sell dan kapan melakukan hard sell," papar Billy.

Selain itu, ada hal yang serung dilupakan oleh pelaku UMKM dalam mempromsikan produknya di media sosial adalah konsistensi, dalam artian update halaman media sosial secara berkala agar tidak ditinggal konsumen.

"Ini menjadi hal tersulit bagi pelaku UMKM yakni mengatur ekspektasi follower terhadap brand. Jangan sampai Anda cuma upload seminggu sekali," ujar Billy.

Billy mengungkapkan, tak jarang perusahaan besar dengan merek-merek terkenal rela membayar digital agency dengan nilai yang tinggi demi menjaga popularitas merek di media sosial.

"Menjaga konsistensi itu susah. Selama ini hanya perusahaan besar yang mampu membayar digital agency yang bisa memaksimalkan akun sosial media," pungkas Billy.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Sudah Bisa Dibeli, Ini Besaran Kupon Sukuk Tabungan ST012

Whats New
Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com