Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Dokter Bantu Sadarkan Penumpang Sakit di Penerbangan Garuda

Kompas.com - 07/08/2017, 16:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beberapa dokter pada Minggu (30/7/2017) kemarin telah membantu salah satu penumpang yang tidak sadarkan diri saat penerbangan. Insiden tersebut terjadi pada penerbangan Garuda Indonesia dari Balikpapan, Kalimantan Timur, menuju ke Jakarta. 

Salah dokter, dr HN Nazar menceritakan bahwa kondisi begitu normal setelah pesawat lepas landas, tidak ada kejadian menonjol yang terjadi. 

dr Nazar dan beberapa rekan dokter lainnya menikmati perjalanannya menuju Jakarta selepas tugas belajar di Samarinda. Perjalanan tersebut memakan waktu sekitar 2 jam.

Namun, saat pesawat berada di udara selama 46 menit dan mencapai ketinggian maksimum, terdengar pengumuman dari awak pesawat.

Awak pesawat meminta bantuan kepada penumpang lain yang berprofesi dokter untuk menangani salah satu penumpang yang sedang sakit. 

Mendengar pengumuman tersebut, dr Nazar dan rekan dokter lain langsung menghampiri awak kabin dan menemui penumpang yang sakit. 

dr Nazar menemukan penumpang tersebut sudah tidak sadarkan diri dan tergeletak di kursi.

"Kami langsung memeriksa. Kami periksa denyut nadi tidak teraba," kata dr Nazar,  saat ditemui di Kantor Kementerian Perhubungan Jakarta, Senin (7/8/2017). 

"Dengan keadaan begitu langsung kaki penumpang tersebut kami tinggikan untuk mengenjot jantung penumpang tersebut," ujar dr Nazar. 

Dokter ahli bedah di Rumah Sakit Sentra Medika Depok ini menuturkan, kemungkinan penumpang tersebut tidak sadarkan diri karena kelelahan, kemudian mengkonsumsi obat. 

Selain itu, fisik penumpang tersebut juga lemah. Buktinya pada saat pengecekan tekanan darah pun rendah hanya 80/50. 

dr Nazar dan rekan-rekannya menangani penumpang tersebut sekitar 10 menit. Hingga akhirnya penumpang sadar kembali.

Setelah sadar, penumpang pun langsung diberikan oksigen untuk bantuan penapasan. Si penumpang menuturkan dia kelelahan setelah meninjau areal tambang di Kaltim.

Setelah mendarat, Nazar dan rekan dokter langsung menyerahkan penumpang yang sakit ke petugas medis di Bandara Soekarno-Hatta. 

"Untungnya penanganan penumpang dapat tertangani dengan baik. Jika tidak, maka akan berakibat fatal, penumpang bisa meninggal dunia jika tidak tertangani," kata dr Nazar.

Perlengkapan Medis di Pesawat

dr Nazar menilai perlengkapan medis pertolonganan pertama yang terdapat di pesawat, dalam hal ini yakni Garuda Indonesia, sudah mencukupi.  Misal, tersedia kotak P3K, gunting, hingga tabung gas yang membantu penumpang yang sakit untuk bernafas.

Namun, masih perlu sejumlah perlengkapan lain untuk mendukung pertolongan pertama ketika terdapat penumpang yang merasa sakit dan tidak sadarkan diri.  Salah satunya yakni alat infus.  

"Pertolongan pertama, dia butuh cairan. Nah itu, fasilitas cairan yang harus dibutuhkan, salah satunya infus. Akan tetapi saya rasa perlengkapan sudah medis di pesawat sudah cukup," pungkas dr Nazar.

Atas jasanya tersebut, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi memberikan penghargaan kepada para dokter tersebut di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta, Senin (7/8/2017).

Para dokter tersebut yakni dr Nazar, dr Didik K Wijayanto, dr Suhara Manullang, dan dr Fika Ekayanti.

(Baca: Awak Pesawat Harus tahu Penanganan Darurat Medis Saat Penerbangan

Menhub Budi Karya Sumadi juga meminta kepada para awak pramugari dan pramugara maskapai penerbangan agar mengetahui penanganan darurat medis di dalam pesawat.

Hal tersebut, diperlukan agar awak maskapai dapat menangani pertolongan pertama saat adanya penumpang yang tiba-tiba sakit selama penerbangan.

"Dunia aviasi sangat syarat dengan layanan. Layanan yang baik adalah suatu keharusan. Sekali berbuat salah bisa fatal. Pramugara dan pramugari harus bertindak secara tepat pada saatnya," ujar dia.

Kompas TV Ibu Hamil Naik Pesawat Harus Kantongi Izin Dokter
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebastugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

Seberapa Penting Layanan Wealth Management untuk Pebisnis?

BrandzView
Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Kejar Produksi Tanaman Perkebunan Menuju Benih Unggul, Kementan Lakukan Pelepasan Varietas

Whats New
Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Pemerintah Siapkan 2 Hektar Lahan Perkebunan Tebu di Merauke

Whats New
Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Mudahkan Reimbursement Perjalanan Bisnis, Gojek Bersama SAP Concur Integrasikan Fitur Profil Bisnis di Aplikasi

Whats New
Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Simak Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di CIMB Biaga hingga BCA

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com