Di Indonesia ada juga Koperasi Setia Budi Wanita (SBW) Malang, yang memiliki anggota mencapai 9.000 perempuan dengan aset mandiri mencapai Rp 85 miliar rupiah.
Setiap anggota diajarkan model Tanggung Renteng (TR) sebagai ikatan solidaritas ekonomi terkecil berbasis 15 anggota per kelompok. Karena urgennya, anggota tak bisa lakukan pinjaman bila tak memiliki sertifikat pendidikan tanggung renteng. Hasilnya, saat ini SBW Malang menjadi koperasi yang besar, demokratis dan bermanfaat.
Small is beautiful tidak cukup
Sampai titiknya, gagasan EF Schumacher (1973) tentang kecil itu indah tak lagi memadai. Kerja-kerja demokratisasi ekonomi harus memasuki pasar yang terbuka sehingga dibutuhkan perluasan skala dan pertumbuhan volume.
Dalam terang seperti di atas, koperasi harus membuktikan diri dapat beroperasi efektif dalam sistem pasar. Ia tak boleh menafikannya, justru harus masuk dan "menggerogotinya dari dalam".
Sehingga jargon Small is Beautiful harus diganti dengan Big is Powerful, besar itu berdaya maksimal. Agar menjadi back bone perekonomian nasional, koperasi tak bisa kecil-kecil dan poco-poco, ia harus songsong masa depan dengan tangkas.
Klaim etisnya hanya akan jadi lelucon dan mudah dipukul mundur bila terus-menerus beroperasi dalam skala yang kecil.
Big is powerful itu bisa dicapai dengan formula (S + K + V) X P. Boleh dari kecil, tapi harus terus membesar, besar dan besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.