Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

First Travel Bukan Satu-satunya Biro Umrah yang Gunakan Skema Ponzi

Kompas.com - 13/08/2017, 13:30 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Masyarakat perlu hati-hati dan jeli menerima tawaran berangkat umrah dengan iming-iming promo murah. Sebab bisa jadi promo umrah super murah merupakan praktik penipuan.

Seharusnya kasus First Travel jadi pelajaran berharga bahwa tawaran biaya umrah super murah tidak bisa begitu saja dipercayai. Nasib 35.000 calon jemaah yang kadung membayar promo umrah murah justru tak bisa berangkat ke tanah suci.

(BACA: Utak Atik Biaya Umrah Murah)

Namun First Travel bukan satu-satunya. Disinyalir masih banyak biro perjalanan umrah yang melakukan praktik penipuan kepada calon jamaah dengan intrik promo umrah murah.

Kementerian Agama (Kemenag) mengidentifikasi ada empat biro perjalanan umrah yang diduga melakukan praktik penipuan layaknya First Travel. Bahkan surat keputusan pencabutan izinnya sedang siapkan.

"Ada dua di antaranya sudah memenuhi syarat untuk dicabut," Kepala Pusat Data dan Informasi Kementerian Agama Matsuki di Jakarta, Sabtu (12/8/2017).

Dalam kasus First Travel, biro perjalanan umrah itu menawarkan promo umrah murah Rp 14,3 juta, di bawah harga normal sekitar Rp 20 juta-an. Hal itu membuat ribuan masyarakat tergiur.Namun hingga batas waktu yang dijanjikan, calon jemaah tak kunjung diberangkatkan.

Polisi lantas menangkap Direktur Utama First Travel Andika Surachman dan istrinya, Anniesa Desvitasari, yang juga direktur di perusahaan tersebut karena dianggap melakukan penipuan.

Di sisi lain, dugaan adanya pola bisnis agen travel menggunakan skema money game Ponzi mencuat. Skema investasi tipu-tipu ini adalah modus penipuan yang usianya sudah ratusan tahun. Namun, hingga kini masih banyak orang terjebak oleh skema ponzi.

Sebut saja kasus investasi berkedok Manusia Menolong Manusia (MMM) dan Koperasi Pandawa. Jenis-jenis investasi tersebut menggunakan skema Ponzi. Lembaga atau kelompok yang menggunakan skema Ponzi memanfaatkan dana para anggota-anggota baru untuk menutupi keuntungan anggota yang lebih dulu masuk dalam sistem.

Keuntungan yang diperoleh bukan berasal dari dana yang diinvestasikan namun berasal dari anggota lain yang baru masuk.

Di dalam bisnis trevel umrah, skema ponzi bisa dimungkinkan. Caranya, memanfaatkan dana calon jamaah untuk memberangkatkan calon jamaah yang lebih dulu mendaftar dengan biaya super murah.

Dalam skema ini, kuncinya adalah calon jamaah baru. Bila tak ada lagi calon jamaah baru, maka dana untuk memberangkatkan calon jemaah yang lebih dulu mendaftar akan terputus.

Asosiasi Penyelenggara Haji Umroh dan In-Bound Indonesia (Asphurindo) yang menaungi lebih dari 130 biro perjalanan umrah mengungkapkan, ada beberapa biro perjalanan umrah yang memiliki pola bisnis seperti First Travel.

Ketua Asphurindo Syam Resfiadi mengatakan, pihaknya sudah menasihati dan meminta biro perjalanan umrah yang memiliki pola bisnis seperti First Travel untuk kembali ke pola konvensional. Sebab, pola bisnis biro perjalanan umrah yang tak wajar justru berpotensi besar merugikan para calon jemaah umrah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Syarat Ganti Kartu ATM Mandiri di CS Machine dan Caranya

Whats New
Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi 'Feeder' bagi Malaysia dan Singapura

Status Internasional Bandara Supadio Dihapus, Pengamat: Hanya Jadi "Feeder" bagi Malaysia dan Singapura

Whats New
Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Naik 36 Persen, Laba Bersih Adaro Minerals Capai Rp 1,88 Triliun Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Jokowi Tambah Alokasi Pupuk Subsidi Jadi 9,55 Juta Ton di 2024

Whats New
Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Dampak Erupsi Gunung Ruang, 5 Bandara Masih Ditutup Sementara

Whats New
Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Kadin Gandeng Inggris, Dukung Bisnis Hutan Regeneratif

Whats New
Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada  Kuartal I 2024

Harita Nickel Catat Kenaikan Pendapatan 26 Persen pada Kuartal I 2024

Whats New
Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Bappenas Buka Lowongan Kerja hingga 5 Mei 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Wujudkan Visi Indonesia Emas 2045, Kemenko Perekonomian Berupaya Percepat Keanggotaan RI dalam OECD

Whats New
Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Indonesia dan Arab Saudi Sepakat Menambah Rute Penerbangan Baru

Whats New
BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

BJBR Bukukan Laba Rp 453 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Microsoft Investasi Rp 27,6 Triliun di RI, Luhut: Tidak Akan Menyesal

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com