Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Terapkan BBM Satu Harga di 21 Wilayah, Pertamina Butuh Rp 300 Miliar

Kompas.com - 16/08/2017, 17:11 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah tengah merealisasikan kebijakan bahan bakar minyak (BBM) satu harga di 21 wilayah pelosok. Untuk menjalankan kebijakan ini, PT Pertamina (Persero) membutuhkan tambahan biaya operasi dan distribusi.

"Operation cost tambah karena kami harus masuk ke pelosok. BBM satu harga ini kan sasarannya untuk daerah 3 T (tertinggal, terdepan, terluar)," kata Muhammad Iskandar, Direktur Pemasaran PT Pertamina, di Kantor Pertamina, Jakarta Pusat, Rabu (16/8/2017).

Karena harus menyalurkan BBM ke wilayah pelosok, PT Pertamina menyebut ada kenaikan di biaya distribusi dan operasi. Untuk menyalurkan BBM ke 21 wilayah pelosok, kata dia, membutuhkan biaya operasi sekitar Rp 300 miliar.

"Kalau sampai akhir tahun ini (targetnya) selesai (penyaluran BBM) di 50 titik sesuai penugasan pemerintah, ya (ada tambahan biaya operasi) Rp 800 miliar," kata Iskandar.

(Baca: Pertamina Minta Dukungan Pemda untuk Menerapkan BBM Satu Harga)

Nantinya, program ini akan terus berkembang tiap tahunnya. Pemerintah menargetkan kebijakan BBM satu harga dapat terealisasi di 150 titik hingga tahun 2019.

Iskandar memperkirakan, akan menghabiskan biaya operasional sekitar Rp 3 triliun. Sedangkan untuk lokasi penerapan kebijakan BBM satu harga, Iskandar menyebut, wilayah yang akan banyak terdampak adalah Sulawesi, Maluku, dan Papua.

"Kemarin kan setelah Lebaran, (diterapkan) di Maluku Utara sama Sulawesi Utara yang pulau terluarnya," kata Iskandar.

Presiden Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mencanangkan program BBM satu harga.

Program ini membuat masyarakat yang berada di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar bisa menikmati BBM yang harganya sama dengan di Pulau Jawa dan wilayah lainnya.

Contohnya, harga BBM di Papua yang bisa mencapai Rp 100.000 per liter, kini dapat dinikmati dengan harga Rp 6.450 per liter untuk Premium dan Rp 5.150 per liter untuk Solar.

Kompas TV Pemerintah Jamin Tak Ada Kenaikan BBM
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com