Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inilah Tandanya, Apakah Kamu Itu Workaholic atau Pekerja Keras?

Kompas.com - 20/08/2017, 07:00 WIB

KOMPAS.com - Dalam dunia kerja, kita mengenal berbagai macam istilah, seperti workaholic dan pekerja keras. Apakah keduanya memiliki pengertian yang sama?

Tentu saja tidak. Pekerja keras adalah seseorang yang mencintai pekerjaannya, tetapi tetap memiliki waktu untuk bersantai.

Sementara workaholic terlalu menikmati pekerjaan dan selalu menomorsatukan kerjaan. Tidak ada waktu untuk kumpul bersama keluarga, apalagi bersenang-senang.

Setelah melihat pengertian pekerja keras dan workaholic, kamu termasuk dalam kategori yang mana?

Kalau masih belum tahu, poin-poin di bawah ini membantu dalam mengidentifikasi diri, apakah kamu workaholic atau pekerja keras.

1. Sistem Kerja

Workaholic dan pekerja keras sama-sama senang untuk bekerja. Namun, workaholic cenderung mengarah ke arah negatif.

Workaholic itu diibaratkan seseorang yang terkena zat adiktif sehingga kecanduan untuk bekerja dan bekerja. Tidak ada kata berhenti bagi seorang workaholic.

Bahkan, ia rela mengorbankan dirinya hanya untuk bekerja. Sementara pekerja keras memiliki etos kerja yang tinggi. Ia masih punya waktu untuk memanjakan dirinya.

2. Waktu Kerja

Seorang workaholic cenderung menghabiskan waktu kerja yang lebih lama ketimbang pekerja keras. Dalam sehari, seorang workaholic rela menghabiskan waktu 9 jam, bahkan 10 jam lebih untuk bekerja.

Dengan begitu, waktu mereka tersita dengan kerjaan dan kerjaan. Lain halnya dengan pekerja keras. Ia akan menghabiskan waktu kerja sebagaimana yang ditetapkan sebelumnya.

Jika batas waktunya bekerja selama 7 jam, ia akan berhenti jika sudah mencapai waktu tersebut.

3. Kualitas Kerja

Hasil kerja dari workaholic tidak boleh dikatakan “jelek”. Namun, jika dibandingkan dengan pekerja keras, kualitas kerja dari workaholic tentu saja kalah.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Foxconn Tak Kunjung Bangun Pabrik di RI, Bahlil: Masih Nego Terus...

Whats New
Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Strategi Bisnis Bank Jatim di Tengah Tren Suku Bunga Tinggi

Whats New
Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Sambangi Gudang DHL, Dirjen Bea Cukai: Proses Kepabeanan Tak Bisa Dipisahkan dari Perusahaan Jasa Titipan

Whats New
Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Bank Jatim Cetak Laba Rp 310 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
BKKBN Sosialisasi Cegah 'Stunting' melalui Tradisi dan Kearifan Lokal 'Mitoni'

BKKBN Sosialisasi Cegah "Stunting" melalui Tradisi dan Kearifan Lokal "Mitoni"

Whats New
Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Cara Membuat CV agar Dilirik HRD

Work Smart
Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Tumbuh 22,1 Persen, Realisasi Investasi RI Kuartal I 2024 Capai Rp 401,5 Triliun

Whats New
Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Work Smart
Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Mandiri Capital Indonesia Siap Jajaki Pasar Regional dan Global

Whats New
Menteri KP 'Buka-bukaan' soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Menteri KP "Buka-bukaan" soal Aturan Penangkapan Ikan Terukur, Akui Banyak Diprotes

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan SMA-S1, Simak Persyaratannya

Work Smart
Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Bos BI Percaya Digitalisasi Bisa Dorong RI Jadi Negara Berpenghasilan Menengah Ke Atas

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com