Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dengan Sisa Kayu, Dhamar Raih Omzet Rp 100 Juta Per Tiga Bulan

Kompas.com - 28/08/2017, 09:17 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

Kompas TV  Kreasi Ubah Drum Jadi Perabot Rumah Tangga

Berbekal keinginannya untuk menjadi orang yang berguna bagi keluarganya, Dhamar memutuskan untuk berwirausaha. Selain itu, ia ingin mengembangkan usaha di daerah tempat tinggalnya, Bali.

Sebab, selama ini, banyak orang asing yang datang ke Bali untuk membangun usaha dan melakukan ekspor. Sedangkan orang Indonesia dan Bali itu sendiri kerap menjadi pihak ketiga.

"Sudah saatnya kita standup, apalagi sudah era maju sekali, ada internet, ada e-commerce seperti Blibli.com, ini benar-benar membantu. Jadi jangan pesimis, karena situasinya mendukung. Sisanya, kembali ke diri sendiri berani atau enggak untuk maju," kata ayah dua anak tersebut.

Setelah menjuarai "The Big Start Indonesia", Dhamar juga sudah memiliki dua orang pegawai di studionya. Mereka bertugas untuk mendesain dan melakukan pengawasan pekerjaan.

Berdayakan Ibu-ibu Rumah Tangga

Gauri Art Foundation menggunakan bahan-bahan dari alam untuk memproduksi handicraft mereka. Mereka bekerja dengan konsep reduce, reuse, dan recycle.

Termasuk dengan alat produksi, yang mereka modifikasi dengan tetap memperhatikan standar keamanannya.

Sebab, menurut dia, klien mereka, seperti Jepang lebih menyenangi produk handmade ketimbang hasil mesin.

Produk-produk yang dibuat dengan tangan pun lebih bernilai ketimbang yang dibuat dengan mesin. Dhamar menyisihkan beberapa persen dari penghasilannya untuk memodifikasi alat produksi handicraft.

Selain itu, Dhamar juga memberdayakan pengrajin yang tersebar di desa-desa di Bali. Ketika Gauri mendapat pesanan untuk memproduksi perkakas dalam jumlah banyak, dia memberdayakan pengrajin yang kebanyakan merupakan ibu-ibu rumah tangga dari desa-desa di Bali.

Gauri Art Division tinggal menyediakan bahan dasar yang sudah terbentuk untuk dihaluskan dan dibentuk sempurna.

Bentuk setengah sempurna itu kemudian diberikan kepada pengrajin yang sudah diseleksi. Sekitar 20 pengrajin asal Bali yang bekerja sama dengannya, seperti dari Klungkung, Tabanan, dan Buleleng.

"Mereka mengolah di desa kan bisa sambil bercocok tanam atau urus anak. Saya sangat ingin membuka peluang usaha bagi generasi muda di pedesaan-pedesaan," kata Dhamar.

 

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com