Data SKK Migas menyebutkan, cadangan minyak terbukti negeri ini selama kurun waktu 2012-2016 ada pada kisaran 3600-3700 million stock tank barrel (MMSTB). Angka itu menurun bila dibandingkan dengan tahun 2000 - 2006 yaitu mencapai 4100 - 5088 MMSTB.
Adapun produksi minyak bumi di Indonesia hanya 831.000 barrel per hari. Angka ini jauh dari kebutuhan dalam negeri yang mencapai 1,6 juta barrel per hari.
Untuk menutupi kekurangan tersebut, pemerintah melakukan impor. Itu yang membuat Indonesia menyandang status sebagai net importer minyak sejak 2004.
Bagaimana dengan gas?
Sumber yang sama mencatat cadangan terbukti gas Indonesia pada 2015 sebesar 97.989 billion standar cubic feet (BSCF). Padahal, enam tahun sebelumnya angka cadangan gas masih berada dikisaran 100.000 – 112.473 BSCF.
Indonesia belum menjadi negara net importer gas karena produksi gas dalam negeri ini masih lebih besar daripada konsumsi. Akan tetapi tak berarti kemungkinan itu ada. Tren pemakaian gas meningkat dari tahun ke tahun.
Sebagai contoh pada 2011, pemakaian gas nasional sebesar 3,15 miliar kaki kubik per hari. Lalu, pada 2016 meningkat menjadi 3,85 miliar kaki kubik per hari. Sudah begitu, kebutuhan pasokan gas ke depannya juga akan semakin besar.
(Baca juga: Indonesia Negeri Kaya Minyak dan Gas?)
Potensi cadangan migas baru
Indonesia sebenarnya bisa terlepas dari status sebagai net importer minyak dan terhindar menjadi net importer gas karena punya sejumlah potensi cadangan migas baru.
Namun, sayangnya seperti dimuat Kompas.com Senin (29/5/2017), dari 128 potensi cekungan hidrokarbon yang telah diketahui, baru sekitar 40 persen yang dieksplorasi. Sementara itu, sisanya belum sama sekali.
Butuh teknologi dan biaya lebih tinggi untuk mengeksplorasi. Lokasi potensi cadangan baru tersebut kebanyakan berada di kawasan timur Indonesia dan cenderung di laut dalam.
Maka dari itu, butuh sejumlah dukungan dari berbagai pihak agar investor tertarik mengeksplorasi. Dukungan dapat berupa kemudahan untuk proses perijinan dan membuat kebijakan fiskal yang menarik bagi pelaku industri hulu migas.
Dengan begitu, kegiatan eksplorasi bertambah dan cadangan migas dapat meningkat. Alhasil peran industri hulu migas nasional sebagai penopang dan pendorong kegiataan perekonomian di negeri ini dapat berjalan maksimal.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.