Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Satelit Telkom 1 Sempat Terganggu, Kini 2.591 ATM Telah Normal Kembali

Kompas.com - 30/08/2017, 16:42 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk atau Telkom terus mengupayakan perbaikan anomali infrastruktur di satelit Telkom 1 dan melakukan migrasi layanan ke satelit lain agar ribuan ATM bank berfungsi kembali. 

Hingga Rabu (30/8/2017) tercatat sebanyak 2.591 anjungan tunai mandiri (ATM) sudah beroperasi normal kembali setelah sempat terganggu layanan satelit Telkom 1.

Hal itu diungkapkan oleh Direktur Utama PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk Alex Sinaga dalam konferensi pers yang diselenggarakan di Kementerian Kominfo, Jakarta Pusat.

"Posisi saat ini (hingga Rabu pagi) sebanyak 2.591 ATM sudah berfungsi kembali. Jadi ada 15.000 perangkat yang terdampak, 12.030 diantaranya adalah ATM dan 3.000 sisanya bukan ATM," kata Alex, Rabu (30/8/2017).

(Baca: Ribuan ATM "Offline", Telkom Sampaikan Permohonan Maaf)

 

Alex mengaku telah diinstruksikan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara untuk terus menyampaikan update terbaru mengenai perbaikan layanan kepada Bank Indonesia (BI). 

Dia menjelaskan, sebanyak 63 pelanggan menggunakan satelit Telkom 1. Dari pelanggan tersebut dibagi lagi menjadi dua, yakni pelanggan langsung dan tidak langsung.

Nah, perbankan merupakan pelanggan tidak langsung. Pasalnya, layanan koneksi satelit ATM diberikan oleh penyedia Very Small Aperture Terminal (VSAT) yang merupakan pelanggan Telkom.

"Kami juga mempercepat proses migrasi pelanggan dari satelit Telkom 1 ke (satelit) Telkom 2, Telkom 3S, dan lainnya," kata Alex.

(Baca: Ribuan ATM Terganggu, Kapan Layanan Satelit Telkom 1 Normal Lagi?)

Untuk memperbaiki dampak akibat terganggunya satelit Telkom 1, Telkom mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait.Dok. Telkom Untuk memperbaiki dampak akibat terganggunya satelit Telkom 1, Telkom mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait.
Upaya Telkom

Untuk memulihkan layanan satelit Telkom 1, pihaknya telah mengerahkan sekitar 1.000 teknisi untuk memperbaiki anomali infrastruktur tersebut sejak 26 Agustus 2017. Dia menargetkan seuruh layanan pulih pada 10 September mendatang.

Alex berjanji, pihaknya akan mempercepat proses migrasi pelanggan, baik dalam hal penyiapan transponder pengganti maupun proses repointing antena di sisi pelanggan.

Menurut dia, pihaknya mengerahkan seluruh sumber daya operasional TelkomGroup di seluruh Indonesia yang terdiri dari internal Telkom, anak perusahaan dan seluruh mitra terkait untuk mempercepat pemulihan. 

(Baca: Satelit "Uzurnya" Rusak, Telkom Masih Hitung Kerugian)

 

Hingga Rabu pagi, pemulihan satelit Telkom 1 untuk penyediaan transponder satelit pengganti sudah mencapai 100 persen.

Secara keseluruhan, progres penyediaan transponder dan repointing antena ground segment telah mencapai 55 persen.

Kompas TV Empat hari sudah aktivitas nasabah dalam penggunakan mesin ATM terganggu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Microsoft Komitmen Berinvestasi di RI Senilai Rp 27,54 Triliun, Buat Apa Saja?

Whats New
Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Allianz Syariah Tawarkan Asuransi Persiapan Warisan Keluarga Muda, Simak Manfaatnya

Whats New
Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Kini Beli Sepatu Impor Tak Dibatasi, Ini Penjelasan Mendag

Whats New
TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

TransNusa Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Ini Syarat dan Cara Daftarnya

Whats New
Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Suku Bunga BI Naik, ST012 Dinilai Lebih Menarik

Earn Smart
Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Kesejahteraan Buruh Tani Era Jokowi dan Tantangan bagi Prabowo

Whats New
3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

3,84 Juta Penumpang Naik LRT Jabodebek pada Kuartal I 2024

Whats New
Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Merger Tiktok Shop dan Tokopedia Dinilai Ciptakan Model Belanja Baru di Industri Digital

Whats New
Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com