Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Perjuangan Teknisi Telkom Atur Antena Satelit di Pulau Terluar

Kompas.com - 12/09/2017, 22:06 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Layanan konektivitas pelanggan Telkom yang tergangggu akibat rusaknya Satelit Telkom 1 sudah kembali normal 100 persen sejak 10 September 2017.

Namun ada cerita dibalik upaya Telkom memperbaiki layanannya. Direktur Utama PT Telkom Indonesia Alex Sinaga mengungkapkan, memperbaiki 15.019 sites jaringan yang terganggu akibat kerusakan Telkom 1 bukanlah perkara mudah.

Bahkan tutur Alex, beberapa teknisi Telkom harus susah payah menginjakkan kaki dan melakukan repointing antena di pulau-pulau terluar di Indonesia salah satunya di Pulau Bras, Papua.

“Pakai transpotasi komersial hampir tidak mungkin kami bisa capai. Kami dibantu TNI AL itu pun berangkat lalu di tengah jalan balik lagi sampai 5 kali,” ujarnya di Jakarta, Selasa (12/9/2017).

Ia menuturkan, teknisi Telkom membutuhkan waktu hingga satu minggu untuk mencapai pulau terluar tersebut. Waktu itu sangat kontras dengan waktu repointing antena yang hanya 3 jam.

Alex mengucapkan rasa terimakasihnya kepada TNI yang membantu para teknisi Telkom mencapai pulau-pulau terluar. Tanpa bantuan itu tutur Alex, tak mungkin konektivitas layanan pelanggan bisa normal 100 persen.

“Terimakaih kepada TNI sehingga lokasi khusus di daerah terluar, terpencil pada akhirnya tanggal 10 September 2017 kami bisa selesaikan dengan baik,” kata Alex.

Satelit Telkom 1 mengalami gangguan pada akhir Agustus 2017. Menurut Telkom, gangguan pada satelit Telkom 1 disebabkan karena umurnya sudah mencapai 18 tahun itu.

Padahal satelit yang diluncurkan pada tahun 1999 tersebut di desain hanya dengan umur 15 tahun.

Telkom menyatakan, saat terakhir kali dicek dan dievaluasi pada 2016, satelit Telkom 1 dinyatakan masih normal dan bisa beroperasi hingga 2019 sesuai ketersediaan bahan bakarnya.

Tak hanya bank, layanan pemerintahan, pengguna layanan Telkom, hingga layanan korporasi swasta juga ikut terganggu.

Hari ini, Telkom memastikan konektivitas layanan pelanggan Satelit Telkom 1 sudah berjalan normal sejak 10 September 2017. Pergantian transponder dan repointing antena sudah dilakukan sehingga konestivitas layanan bisa kembali normal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Dukung 'Green Building', Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Dukung "Green Building", Mitsubishi Electric Komitmen Tingkatkan TKDN Produknya

Whats New
Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Kemenhub Cabut Status 17 Bandara Internasional, Ini Alasannya

Whats New
Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com