Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut Ngotot “Pagari” Laut Natuna dari Lalu Lalang Kapal Selam Nuklir

Kompas.com - 13/09/2017, 16:56 WIB
Yoga Sukmana

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah bersikeras ingin memagari Laut Natuna dari kepentingan asing dengan berbagai cara.

Hal itu disampaikan Menteri Koordinatir Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan saat rapat dengan Badan Anggaran DPR.

“Laut Natuna ini menjadi penting baik dari aspek ikannya maupun aspek pertahanan,” ujarnya di Ruang Rapat Banggar DPR, Jakarta, Rabu (13.9/2017).

Ia mengusulkan agar Laut Natuna tak hanya dijaga oleh kapal patroli semata namun juga berbagai peralatan canggih lainnya mulai dari satelit hingga pesawat tanpa awak atau drone.

(Baca: Pertahanan, Geopolitik, dan Energi di Natuna)

Tak hanya itu, Luhut juga mengatakan bahwa kementeriannya sedang bekerja sama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) untuk mengembangkan alat sensor bawah laut.

Rencana awalnya, sensor bawah laut canggih itu akan diuji coba dan di tanam di bawah laut Selat Sunda dengan biaya yang tidak mahal.

Tujuannya untuk memonitor kapal selam asing yang bisa saja membawa peledak nuklir.

“Oleh karena itu, lalu lalang kapal selam nuklir dari negara tertentu pasti akan termonitor,” kata Luhut.

Ia tak merinci berapa biaya “pemagaran” Laut Natuna dari kepentingan asing itu. Meski begitu, Luhut sudah mengajukan anggaran untuk kementeriannya kepada Banggar DPR sebesar Rp 300 miliar untuk tahun depan.

Kompas TV Problematika Penamaan Laut Natuna Utara
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Simak, Rincian Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Harga Emas Dunia Turun di Tengah Penantian Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com