Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Firdaus Putra, HC
Komite Eksekutif ICCI

Ketua Komite Eksekutif Indonesian Consortium for Cooperatives Innovation (ICCI), Sekretaris Umum Asosiasi Neo Koperasi Indonesia (ANKI) dan Pengurus Pusat Keluarga Alumni Universitas Jenderal Soedirman (UNSOED)

Memerankan Koperasi dalam Ekonomi Buruh

Kompas.com - 20/09/2017, 09:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini
EditorAprillia Ika

Mimikri itu dilakukan oleh seorang individu yang lebih rendah status sosial-ekonominya merujuk pada gaya hidup kelompok yang lebih tinggi statusnya.

Buruh melakukan mimikri secara tak sadar sebagai bagian dari pengaburan kelas sosialnya. Hasilnya, mereka merasa lebih nyaman dan aman.

Baik karena kebutuhan hidup yang makin naik ataupun gaya hidup, ekonomi buruh yang defisit itu harus dicari solusinya. Lantas bagaimana koperasi dapat berperan di dalamnya?

Memoderasi biaya hidup

Saat ini serikat-serikat buruh di berbagai kota seperti Karawang, Bekasi, Bogor dan lainnya sedang berikhtiar membangun koperasi konsumen.

Keberhasilan NTUC Fairprice Singapore telah menginspirasi mereka. Fairprice merupakan koperasi terbesar di Singapura yang menguasai 65 persen pangsa pasar sektor ritel di sana.

Dengan 100 supermarket dan lebih dari 50 gerai swalayan, mereka dapat memoderasi biaya hidup masyarakat.

Kisah sukses Fairprice tak bisa dipisahkan dari gerakan buruh di sana. Pada 1973 Singapore Industrial Labour Organisation dan Pioneer Industries Employees Union merger menjadi Singapore Employees Co-operative.

Kemudian pada 1983, alih-alih berkompetisi dengan NTUC Welcome yang berdiri lebih dulu, mereka memilih merger dan berubahlah nama menjadi NTCU Fairprice Co-operative.

Kisah sukses itu juga diamplifikasi Menteri Koperasi AAGN Puspayoga pada peringatan May Day di Karawang 2017 lalu dengan launching Tomikomart.

Menteri Koperasi menyampaikan agar serikat-serikat buruh di tanah air bisa mencontoh capaian sukses NTUC Fairprice Singapore.

Swalayan koperasi yang dimiliki buruh seperti 20 gerai Tomikomart di Karawang berfungsi memoderasi biaya hidup sehari-hari. Modusnya adalah dengan lakukan efisiensi kolektif hasil dari proses joint buying atau belanja kolektif buruh.

Selain memperoleh harga yang lebih kompetitif, koperasi konsumen seperti itu juga bisa memberikan Sisa Hasil Usaha (SHU) di akhir tahun. Tentu saja seturut dengan skala dan tingkat produktivitas yang dihasilkan.

Dalam pola itu, serikat buruh dapat lakukan empat strategi. Pertama adalah dengan membangun koperasi konsumen di tiap pabrik yang belum memiliki koperasi.

Kedua bagi pabrik yang sudah memiliki koperasi, mereka didorong untuk mendirikan toko atau swalayan.

Ketiga dengan mendirikan satu primer koperasi konsumen untuk seluruh buruh tanpa bedakan asal pabrik.

Keempat dengan mendirikan sekunder koperasi konsumen yang mengintegrasikan primer-primer di berbagai pabrik. Empat pilihan strategi itu dapat dipilih secara kontekstual sesuai dengan kondisi yang ada

Secara umum semua strategi itu perlu mempertimbangkan pendirian layanan usaha (toko atau swalayan dan lainnya) agar mudah diakses buruh.

Sehingga, misalnya saja, sebuah toko atau swalayan tak harus berada di dalam pabrik bila tidak memungkinkan. Justru sebaliknya, bisa dibangun di basis-basis permukiman dimana sebagian besar buruh tinggal.

Dengan cara begitu, tingkat partisipasi anggota dapat maksimal. World Bank dalam penelitiannya tahun 2015 telah memetakan daya jangkau layanan koperasi maksimal 5 km.

Pada jarak 0-1 km daya jangkau mencapai 43 persen, 1-5 km daya jangkaunya menurun di angka 38 persen dan di atas 5 km daya jangkaunya hanya 19 persen. Prinsipnya, makin dekat koperasi, makin aktif anggota bertransaksi.

Merencanakan siklus hidup

Selain membangun layanan konsumsi untuk memoderasi biaya hidup, koperasi juga perlu mengembangkan layanan simpan-pinjam. Layanan simpan-pinjam itu harus dipahami dengan cara berbeda: simpan-pinjam bukan sekedar uang.

Sebaliknya layanan simpan-pinjam koperasi merupakan wahana bagi buruh untuk merencanakan tahap kehidupannya. Dalam cara pandang seperti ini, koperasi nampak jelas bedanya dengan lembaga keuangan lain.

Halaman:


Terkini Lainnya

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Dilapokan ke KPK karena Dugaan Laporan Kekayaan Tidak Wajar, Kepala Bea Cukai Purwakarta Dibebastugaskan

Whats New
Simak 10 Jenis Pekerjaan 'Work From Anywhere' Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Simak 10 Jenis Pekerjaan "Work From Anywhere" Paling Dicari Perusahaan pada 2024

Work Smart
Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Ingin Sukses? Hindari Tiga Kalimat Toksik Ini!

Work Smart
Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Mendagri: Manajemen Tata Kelola Bawang Putih Kurang Bagus

Whats New
Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Kurs Rupiah 13 Mei 2024 di Bank Mandiri hingga BRI

Whats New
Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Perluas Pasar ke Kancah Global, Bea Cukai Lepas Ekspor Produk Tenggiri dan Tuna Senilai 239.000 Dollar AS

Whats New
Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Populasi Ikan Belida Terancam, KKP Lakukan Pendataan

Whats New
Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Staf Jokowi Bantah Mahalnya Harga Bawang Putih karena Harga Impor yang Tinggi dari China

Whats New
Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank Sampoerna Cetak Laba Bersih Rp 26,3 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Perumnas Bangun Hunian Modern di Cengkareng untuk Milenial

Whats New
Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Kemenkes Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1, Usia 45 Tahun Bisa Daftar

Whats New
Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Miliarder-miliarder Dunia Ini Raup Kekayaan dari Cokelat dan Permen

Earn Smart
Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Kelas 1, 2, 3 BPJS Kesehatan Dihapus, Pemerintah Ganti Jadi KRIS

Whats New
Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Cegah Kecelakaan Bus Tak Berizin Terulang, Ini Sederet Catatan untuk Pemerintah

Whats New
Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Fortress Pintu Baja Dukung Synergy Golf Party 2024

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com