Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Rupiah Melemah Terhadap Dollar AS, Ini Sebabnya

Kompas.com - 03/10/2017, 09:30 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Nilai tukar rupiah terhadap dollar AS melemah pada Senin (2/10/2017). Padahal, indeks harga saham gabungan (IHSG) ditutup menguat pada perdagangan hari yang sama.

Mengutip Bloomberg, rupiah berada pada posisi Rp 13.584 per dollar AS pada penutupan perdagangan. Nilai tukar rupiah dibuka pada posisi Rp 13.574 per dollar AS, melemah dibandingkan penutupan hari perdagangan sebelumnya, yakni Rp 13.472 per dollar AS.

Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia (BI) menunjukkan rupiah berada pada posisi Rp 13.499 per dollar AS. Angka ini pun melemah dibandingkan posisi pada Jumat (29/9/2017) atau penutupan perdagangan sebelumnya yang berada pada level Rp 13.492 per dollar AS.

Analis riset FXTM Lukman Otunuga menyebut, sebagian besar mata uang negara-negara berkembang (emerging markets) melemah. Hal ini sejalan dengan semakin meningkatnya ekspektasi kenaikan suku bunga acuan AS yang membuat dollar AS perkasa.

"Rupiah kehilangan kekuatannya atas dollar AS yang menguat," kata Otunuga dalam laporannya, Selasa (3/10/2017).

Sementara itu, IHSG tercatat ditutup menguat 0,3 persen ke level 5.918,586. Otunuga menyatakan, penguatan IHSG disebabkan respon positif investor terhadap data inflasi yang dirilis kemarin.

Sekedar informasi, inflasi indeks harga konsumen (IHK) pada September 2017 tercatat sebesar 0,13 persen secara bulanan (mtm). Dengan demikian, inflasi tahunan berada pada posisi 3,72 persen.

Ekonom PT Bank Permata Tbk Josua Pardede menyatakan, kebijakan bank sentral beberapa negara maju yang akan memperketat kebijakan moneternya dan penurunan neraca keuangan bank sentral AS Federal Reserve diperkirakan bakal memengaruhi arus modal asing di negara berkembang. Akhirnya, dollar AS menguat.

Josua memandang, meskipun dollar AS menguat, namun masih ada beberapa risiko yang menghantuinya. Risiko itu antara lain ketidakpastian geopolitik di Korea Utara.

"Respon pasar terhadap rencana pengetatan kebijakan moneter The Fed akan sangat memengaruhi pergerakan dollar AS terhadap mata uang dunia," ujar Josua kepada Kompas.com.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Kementerian ATR/BPN Bidik Target Reforma Agraria Tercapai Tahun Ini

Whats New
BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

BRI Bakal Ambil Langkah Hukum soal Konten Ajakan Tarik Uang dari Bank

Whats New
Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Soal Uang Hilang di Tabungan, Ekonom Sebut Perbankan Punya Pengawasan Ketat

Whats New
PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

PetroChina Dinilai Konsisten Tingkatkan Kompetensi Perajin Batik dan Dorong Literasi di Jambi

Whats New
Wamen BUMN: Emas Bukan Aset 'Sunset'

Wamen BUMN: Emas Bukan Aset "Sunset"

Whats New
Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Peleburan 7 BUMN Karya Ditargetkan Rampung September 2024

Whats New
Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Relaksasi Harga Gula Akan Berakhir, Pengusaha Ritel Berharap Stok Terjamin

Whats New
Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Komitmen Dorong Inklusi Keuangan, Bank Mandiri Perkuat Peran Mandiri Agen

Whats New
Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Resmikan The Gade Tower, Wamen BUMN: Jadi Simbol Modernisasi Pegadaian

Whats New
Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Kemenperin Kasih Bocoran soal Aturan Impor Ban

Whats New
Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Pengusaha Ritel: Pembatasan Pembelian Gula Bukan karena Stok Kosong

Whats New
Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Luhut Minta Penyelesaian Lahan di IKN Tak Rugikan Masyarakat

Whats New
Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Prudential Indonesia Rilis Produk Asuransi Kesehatan PRUWell, Simak Manfaatnya

Whats New
Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Kunjungi IKN, Luhut Optimistis Pembangunan Capai 80 Persen pada Agustus 2024

Whats New
Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Wamendes PDTT: Urgensi Transmigrasi dan Dukungan Anggaran Perlu Ditingkatkan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com