Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

OJK: Banyak Warga Non Muslim Juga Minati Produk Syariah

Kompas.com - 05/10/2017, 10:30 WIB
Kurnia Sari Aziza

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Departemen Literasi dan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sondang Martha Samosir mengatakan, produk keuangan syariah semakin banyak diminati warga. Produk syariah, lanjut dia, tidak terbatas hanya diminati oleh warga beragama Muslim.

"Selama ini, masyarakat memandang produk perbankan syariah hanya untuk yang beragama Muslim. Padahal faktanya justru yang non Muslim banyak memakai produk syariah," kata Sondang, Rabu (4/10/2017).

Dia menjelaskan, hal tersebut merupakan fakta yang terjadi di beberapa kota di Indonesia, salah satunya Bali.

Menurut dia, banyak warga non Muslim senang menggunakan produk syariah yang tidak ada unsur riba. Dengan demikian, lanjut dia, pemasaran penggunaan produk syariah harus semakin digencarkan.

(Baca: Pangsa Pasar Perbankan Syariah Nasional Bisa di Atas 7 Persen)

 

"Catatan Dari saya adalah banyak masyarakat tidak paham produk syariah, karena bahasanya tidak user friendly. Mungkin itu yang perlu diperhatikan, misalnya apa beda produk syariah dengan produk perbankan lainnya," kata Sondang.

Sondang menjelaskan, para pelaku usaha jasa keuangan perlu mencari padanan bahasa yang lebih mudah dimengerti masyarakat untuk mendefinisikan produk syariah tersebut.

"Jadi produk syariah bukan spesifik untuk agama tertentu. Bahasa yang dipadankan, jadi PR kami semua untuk menambah literasi keuangan masyarakat," kata Sondang.

Kompas TV Penurunan bunga deposito oleh bank merupakan respon dari langkah Bank Indonesia menurunkan bunga acuan.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

GOTO Catat Rugi Bersih Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024, Susut 78 Persen

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com