SUMENEP, KOMPAS.com - Proyek kereta semi-cepat Jakarta-Surabaya tidak akan membutuhkan jalur baru. Pemerintah ingin agar investor Jepang memanfaatkan jalur kereta yang sudah ada.
"Kami menginisasi agar kereta Jakarta-Surabaya ini gunakan jalur existing yang sudah ada," ujar Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Sumenep, Madura, Minggu (9/10/2017).
Menurut Menhub, pengunaan jalur existing akan membuat nilai proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya lebih murah. Diperkirakan biaya investasi akan turun dari Rp 80 triliun menjadi Rp 60 triliun.
(baca: Kereta Semi Cepat Jakarta-Surabaya Dioperasikan, Pelintasan Sebidang Dihilangkan)
Pemerintah, kata Menhub, berkomitmen menghilangkan berbagai perlintasan sebidang yang ada di jalur kereta Jakarta-Surabaya dengan harapan dapat menambah kecepatan kereta dan waktu tempuh menjadi lebih singkat.
Saat ini, pihak Jepang masih melakukan studi terkait proyek kereta semi cepat Jakarta-Surabaya. Rencananya studi akan rampung pada November 2017 mendatang.
Proyek kereta semi cepat diyakini rampung dalam dua tahap yakni Jakarta-Semarang pada 2019, dan Semarang- Surabaya pada 2021.