Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bahas Kesenjangan, Ratusan Sarjana Ekonomi Bakal Berkumpul di Lampung

Kompas.com - 09/10/2017, 16:35 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam beberapa tahun terakhir, Indonesia menikmati pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi dibandingkan sejumlah negara lainnya. Selain itu, berbagai kemajuan di bidang ekonomi pun telah dirasakan dan terus terjadi di Indonesia.

Akan tetapi, masalah ketimpangan sosial dan ekonomi masih menjadi salah satu tantangan yang harus diatasi oleh Indonesia. Laporan Bank Dunia yang dirilis pada tahun 2016 lalu pun menunjukkan bahwa masalah kesenjangan ekonomi di Indonesia meningkat secara signifikan.

Menurut laporan tersebut, hanya 20 persen penduduk kaya Indonesia yang menikmati manfaat pertumbuhan ekonomi dalam 10 tahun terakhir. Sementara itu, sisanya atau 80 persen tidak memperoleh manfaat apapun.

Ketua Umum Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) Muliaman D Hadad menjelaskan, Indonesia banyak dicontoh dan diapresiasi karena banyak mencapai keberhasilan pembangunan.

(Baca: Sri Mulyani: Tren Kesenjangan di Indonesia Memburuk)

Pertumbuhan ekonomi Indonesia konsisten di tengah kondisi global yang tidak mudah dan jumlah penduduk miskin juga menurun.

"Namun masih banyak masalah yang perlu menjadi perhatian agar pembangunan ekonomi lebih berkelanjutan, terutama terkait masalah kesenjangan," kata Muliaman dalam konferensi pers Seminar Nasional ISEI di Jakarta, Senin (9/10/2017).

Muliaman menyebut, permasalahan kesenjangan di Indonesia sangat kompleks. Ia memberi contoh antara lain perbedaan tingkat pendapatan antar penduduk dan perbedaan antar daerah.

"10 persen penduduk Indonesia menguasai 77 persen kekayaan nasional. Ini angka sudah tidak rahasia lagi," ungkap mantan Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) tersebut.

Hal inilah yang menjadi topik dalam Seminar Nasional dan Sidang Pleno ISEI XIX tahun 2017. Acara tersebut akan dihelat di Lampung pada 18-20 Oktober 2017 mendatang.

Muliaman menjelaskan, seminar tersebut mengambil tema Terobosan untuk Mengatasi Kesenjangan Sosial-Ekonomi dan akan dihadiri oleh sekitar 600 orang anggota ISEI dari seluruh Indonesia.

Sejumlah pembicara yang berasal dari berbagai kalangan juga akan hadir menyajikan beragam tema menyoal kesenjangan.

Pembicara tersebut antara lain Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Bambang PS Brodjonegoro dan Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara. Hadir pula kalangan akademisi dan pejabat pemerintahan lainnya.

"Di akhir acara ISEI akan punya catatan resmi yang disampaikan ke pemerintah terkait bagaimana menyelesaikan, memberikan jalan keluar, dan memberikan sumbangan pikiran. Masalah (kesenjangan) tidak mudah dan tidak sederhana," tutur Muliaman.

Kompas TV Pada kuartal pertama 2017, penjualan ponsel mencapai 7,3 juta unit.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Satgas Judi Online Belum Mulai Bekerja, Pemerintah Masih Susun Formula

Whats New
Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Penyaluran Kredit Ultra Mikro Capai Rp 617,9 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Bayar Klaim Simpanan 10 BPR Bangkrut, LPS Kucurkan Rp 237 Miliar per April 2024

Whats New
[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

[POPULER MONEY] Mendag Zulhas: Warung Madura Boleh Buka 24 Jam | KFC Malaysia Tutup Lebih dari 100 Gerai, Imbas Boikot

Whats New
Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Kode Transfer BCA, BRI, BNI, BTN, Mandiri, dan Bank Lainnya

Spend Smart
Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Cara Beli Token Listrik di ATM BRI, BNI, Mandiri, BTN, dan BSI

Spend Smart
Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Cara Tukar Uang Rusak di Bank Indonesia dan Syaratnya

Spend Smart
Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Lelang 7 Seri SUN, Pemerintah Kantongi Rp 21,5 Triliun

Whats New
Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Indosat Catat Laba Rp 1,29 Triliun di Kuartal I-2024

Whats New
Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Adira Finance Cetak Laba Bersih Rp 432 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Inaplas Dukung Pemerintah Atasi Polusi Sampah Plastik

Whats New
Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Program Pemberdayaan Daerah Gambut di Bengkalis oleh PT KPI Mampu Tingkatkan Pendapatan Masyarakat

Whats New
Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Astra Internasional Bakal Tebar Dividen Rp 17 Triliun, Simak Rinciannya

Whats New
Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Emiten Nikel IFSH Catat Penjualan Rp 170 Miliar di Kuartal I 2024

Whats New
Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Starlink Telah Kantongi Surat Uji Laik Operasi di Indonesia

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com