Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sido Muncul Ungkap Alasan Beli Aset Nyonya Meneer

Kompas.com - 12/10/2017, 19:34 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) telah membeli aset PT Nyoya Meneer berupa tanah seluas 24.475 meter persergi.

Tanah yang terletak di Jalan Soekarno-Hatta Km. 28, Desa Bergas Kidul, Kecamatan Bergas, Kabupaten Semarang dibeli Sido Muncul senilai Rp 21,9 miliar.

Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat menerangkan, perseroan tidak mempunyai maksud apa-apa dalam membeli aset tersebut. Menurut dia, perseroan membeli aset, karena lokasi yang bersebelahan dengan aset yang juga sebagai Taman Djamoe Indonesia.

"Kami beli karena (tanah) tersebut menempel dengan pabrik Sido Muncul persis. Kebutuhan khusus untuk apa enggak ada," ujar Irwan kepada Kompas.com, Kamis (12/10/2017).

Irwan menuturkan, perseroan belum memikirkan penggunaan aset yang dibeli tersebut. Akan tetapi, pembelian aset tersebut akan menambah aset tanah yang dimiliki Sido Muncul.

"Saat ini kan asetnya 36 hektare dengan adanya pembelian itu asetnya bertambah menjadi 39 haktare," jelas dia.

Sido Muncul memperoleh aset berupa tanah dan bangunan melalui lelang eksekusi hak tanggunan yang digelar oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Semarang.

Lelang yang digelar pada 26 September lalu itu dilakukan atas permohonan PT Bank Pembangunan Daerah Papua.

Dalam lelang tersebut, Sido Muncul membeli sebidang tanah beserta bangunan sebagaimana tersebut dalam Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) Nomor 10 atas nama PT Nyonya Meneer.

Awalnya, Taman Djamoe Indonesia merupakan kebun aneka tanaman jamu yang dikelola oleh Ibu Meneer dari tahun 1970 yang hasilnya dipasok untuk keperluan produksi jamu perusahaan.

Namun akhirnya, Taman Djamoe Indonesia dibuka untuk umum sebagai wisata edukasi pada tanggal 28 Februari 2011 yang diresmikan oleh Gubernur Jawa Tengah saat itu Bibit Waluyo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Vira Widiyasari Jadi Country Manager Visa Indonesia

Rilis
Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Ada Bansos dan Pemilu, Konsumsi Pemerintah Tumbuh Pesat ke Level Tertinggi Sejak 2006

Whats New
Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Peringati Hari Buruh 2024, PT GNI Berikan Penghargaan Kepada Karyawan hingga Adakan Pertunjukan Seni

Whats New
Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Kemenperin Harap Produsen Kembali Perkuat Pabrik Sepatu Bata

Whats New
IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

IHSG Naik Tipis, Rupiah Menguat ke Level Rp 16.026

Whats New
Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Warung Madura: Branding Lokal yang Kuat, Bukan Sekadar Etnisitas

Whats New
Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Ini Tiga Upaya Pengembangan Biomassa untuk Co-firing PLTU

Whats New
Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Strategi untuk Meningkatkan Keamanan Siber di Industri E-commerce

Whats New
Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Permendag Direvisi, Mendag Zulhas Sebut Tak Ada Masalah Lagi dengan Barang TKI

Whats New
Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com