JAKARTA, KOMPAS.com - Awal pekan ini saya baru kembali dari liburan selama sepekan ke Kamboja dan Thailand.
Tujuan saya sebenarnya menyaksikan prosesi kremasi mendiang raja Thailand Bhumibol Adulyadej akhir pekan lalu, namun saya memutuskan untuk singgah selama sehari dulu di Phnom Penh, Kamboja.
Idealnya sebelum bepergian ke luar negeri adalah menyiapkan diri dengan menukarkan uang rupiah ke mata uang negara tujuan.
Namun, karena di tempat-tempat penukaran valuta asing di Indonesia tidak menyediakan mata uang riel Kamboja, saya memilih untuk membawa uang dollar AS untuk kemudian ditukarkan sesampainya di Phnom Penh.
Selesai pengecekan imigrasi di Bandara Internasional Phnom Penh, saya menukarkan 50 dollar AS menjadi sekitar 195.000 riel Kamboja. Setelah itu, saya membeli kartu perdana prabayar untuk kemudahan komunikasi, yang kemudian adalah awal dari keterkejutan saya.
Harga kartu prabayar yang saya beli adalah 3 dollar AS atau setara sekitar Rp 40.000. Ya, saya harus membayar dengan dollar AS dan padahal saya mengantongi ratusan ribu riel Kamboja.
Tanpa bertanya, saya membayar. Kemudian, saya menumpang bis menuju Central Market Phnom Penh tujuan saya, kali ini saya juga harus membayar 3 dollar AS.
Sepanjang perjalanan, pada hampir setiap toko yang saya lewati, terdapat papan harga dengan dollar AS. Terus terang saya bingung, karena ini pertama kalinya saya menginjakkan kaki di negeri Khmer tersebut.
Selanjutnya, hampir semua transaksi dibayar dengan dollar AS. Membayar uang deposit hostel, membeli air mineral dan cemilan, makan, membeli suvenir, membeli obat mata, membeli air mineral, membayar tiket bis, hingga membayar jasa "ojek" menuju pos perbatasan Kamboja-Thailand.
Untuk informasi saja, 1 dollar AS setara dengan 4.000 riel Kamboja. Kalau saya ingin membayar barang atau jasa dengan riel Kamboja, saya harus bilang dulu kepada sang penjual, lalu ia akan mengonversikan.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.