Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sri Mulyani Sebut Indonesia Sudah Jalankan Reformasi Pajak Sesuai Saran IMF

Kompas.com - 15/11/2017, 22:52 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati sepakat dengan masukan dari Dana Moneter Internasional (IMF) yang menyarankan pemerintah Indonesia melakukan reformasi perpajakan guna meningkatkan penerimaan negara. IMF memberi catatan soal reformasi perpajakan untuk langkah jangka menengah pertumbuhan ekonomi Indonesia.

"Mengenai perbaikan administrasi dan kebijakan sudah kami bicarakan sebelumnya dan tim reformasi pajak juga sudah melakukannya," kata Sri saat ditemui di kantor pusat Direktorat Jenderal Pajak, Rabu (15/11/2017).

Menurut Sri, salah satu bukti reformasi perpajakan adalah dari hasil kerja sama Ditjen Pajak dengan Ditjen Bea dan Cukai. Dia menyertakan data mengenai penerimaan pajak dari bea dan cukai yang melebihi ekspetasi, yakni yang targetnya Rp 1,9 triliun menjadi Rp 2,7 triliun.

Selain catatan mengenai reformasi pajak, IMF juga menekankan pentingnya Indonesia memerhatikan sektor ekspor dan investasi. Kedua sektor tersebut dianggap cukup dominan mendorong pertumbuhan ekonomi di Indonesia. IMF sendiri memproyeksikan tingkat pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2018 akan mencapai 5,3 persen.

Baca juga : Pengusaha Indonesia di Dokumen Surga Belum Tentu Pengemplang Pajak

"Kuartal III pertumbuhan investasi itu melonjak, dari yang biasanya di bawah 6 persen sekarang tumbuh di atas 7 persen. IMF menginterpretasikan secara lebih hati-hati. Kalau kami menganggap ini adalah tanda-tanda pemulihan dan akan kami jaga momentumnya," tutur Sri.

Pemerintah Indonesia disebut Sri terbuka dengan pandangan dan proyeksi kondisi ekonomi di masa mendatang dari berbagai pihak. Poin-poin penting yang disebut oleh IMF sebelumnya juga diakui Sri sudah menjadi bahasan tersendiri di internal lembaga dan kementerian terkait.

Kompas TV Ancaman Shortfall alias selisih antara realisasi dan target penerimaan pajak semakin besar.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Pengusaha Belum Realisasikan Impor Bawang Putih, Mendag: Kita Akan Penalti

Whats New
Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Kemendag Resmi Keluarkan Bahan Bahan Baku Tepung Terigu dari Lartas

Whats New
Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Rincian Harga Emas Hari Ini di Pegadaian 30 April 2024

Spend Smart
Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Kementan Tetapkan HET Biaya Pupuk Subsidi Organik Rp 800 Per Kilogram

Whats New
Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Warung Madura Buka 24 Jam, Mendag Zulhas: Kenapa Dilarang? Bolehlah...

Whats New
Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Kurs Rupiah Hari Ini di BRI hingga CIMB Niaga

Whats New
Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Alat Belajar Hibah Akhirnya Diterima, Ini Kata Pihak SLB

Whats New
Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Harga Emas Antam Hari Ini Selasa 30 April 2024

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com