Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bank BTN Masuk Daftar Indeks Saham Global

Kompas.com - 19/11/2017, 13:36 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara Tbk (BBTN) menilai masuknya saham perseroan ke dalam Morgan Stanley Capital International (MSCI) Global Standard Index merupakan kepercayaan yang harus dijaga dengan meningkatkan kinerja keuangan.

Hal ini juga diyakini akan menambah minat investor asing untuk membeli saham berkode BBTN tersebut.

"Sebelum masuk dalam MSCI memang sudah banyak investor asing yang menjadi pemegang saham BTN, namun masuknya BBTN dalam indeks global pastinya akan membuat makin banyak investor asing yang berminat dengan saham BTN," ujar Direktur Utama BTN Maryono melalui keterangan resmi, Minggu (19/11/2017).

Menurut Maryono, masuknya saham BBTN ke dalam MSCI Global Standard Index tidak terlepas dari kinerja keuangan perseroan yang cukup positif dan pertumbuhannya melebihi industri perbankan.

Kinerja tersebut juga telah membuat harga saham BBTN melonjak dari sekitar Rp 1.700 pada awal Januari 2017 menjadi Rp 2.980 pada penutupan perdagangan akhir pekan lalu.

"Kami akan menjaga kepercayaan investor dengan mempertahankan kinerja yang terus tumbuh positif. Kami akan fokus menggarap pasar perumahan menengah ke bawah yang terus bertumbuh dan potensinya masih sangat besar. Ini juga untuk mendukung program sejuta rumah pemerintahan Jokowi," ungkap Maryono.

Sementara itu, Direktur Keuangan BTN Iman Noegroho Suko menambahkan, masuknya saham BBTN dalam daftar MSCI Index akan memperluas basis investor terutama pasif investor yang biasanya berinvestasi lebih berdasarkan pada pergerakan indeks.

Iman mengatakan ini merupakan langkah awal yg baik untuk perkembangan harga saham BBTN ke depan. Hal ini juga menjadi tantangan bagi manajemen BTN untuk tetap bisa menjaga dan meningkatkan kinerja keuangan sehingga profitabilitas bisa lebih meningkat lagi.

Selain itu, perseroan juga dituntut untuk tetap menjaga kecukupan modal dan likuiditas yang berkualitas dengan menerapkan tata kelola perusahaan yang baik.

Seperti diketahui Morgan Stanley Capital International (MSCI) telah mengubah komposisi daftar saham-sahamnya (rebalancing).

Dalam daftar baru tersebut, sejumlah saham emiten asal Indonesia masuk ke dalam MSCI Global Standard Index untuk periode November 2017 hingga Mei 2018 salah satunya saham BBTN dan indeks ini akan mulai berlaku pada 30 November 2017 mendatang.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Revisi Target Penyaluran Kredit, BTN Antisipasi Era Suku Bunga Tinggi

Whats New
Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Mampukah IHSG Bangkit Hari Ini ? Simak Anlisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Kekhawatiran Inflasi Mencuat, Wall Street Berakhir di Zona Merah

Whats New
Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Ada Hujan Lebat, Kecepatan Whoosh Turun hingga 40 Km/Jam, Perjalanan Terlambat

Whats New
BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

BTN Buka Kemungkinan Lebarkan Bisnis ke Timor Leste

Whats New
[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

[POPULER MONEY] Respons Bulog soal Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun | Iuran Pariwisata Bisa Bikin Tiket Pesawat Makin Mahal

Whats New
KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

KCIC Minta Maaf Jadwal Whoosh Terlambat Gara-gara Hujan Lebat

Whats New
Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Cara Pinjam Uang di Rp 5 Juta di Pegadaian, Bunga, dan Syaratnya

Earn Smart
Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Kemenkeu Akui Pelemahan Rupiah dan Kenaikan Imbal Hasil Berdampak ke Beban Utang Pemerintah

Whats New
Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Prudential Laporkan Premi Baru Tumbuh 15 Persen pada 2023

Whats New
Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Bulog Siap Pasok Kebutuhan Pangan di IKN

Whats New
Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Pintu Perkuat Ekosistem Ethereum di Infonesia

Whats New
BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

BTN Syariah Cetak Laba Bersih Rp 164,1 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Pegadaian Bukukan Laba Bersih Rp 1,4 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Program Makan Siang Gratis Butuh 6,7 Ton Beras Per Tahun, Bulog Tunggu Arahan Pemerintah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com