Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertumbuhan Ekonomi Hanya 2,41 Persen, Kepri Genjot Sektor Pariwisata

Kompas.com - 24/11/2017, 08:00 WIB
Hadi Maulana

Penulis

Kompas TV Pemerintah mengklaim bahwa pariwisata menjadi penyumbang devisa terbesar kedua setelah kelapa sawit.

"Long stay belum ada. Length of stay ini juga perlu dibenahi. Perlu atraksi, event yang sudah terschedule dengan jelas, promosi jangan dilakukan mendadak, harus jauh hari sebelumnya," terang Wahyu.

Pengembangan pariwisata berbasis masyarakat juga perlu dilakukan. Seni budaya melayu, rumah panggung tepi pantai, kuliner khas daerah biasanya menjadi incaran turis ketika berkunjung ke Kepri. Masyarakat harus sadar bahwa pariwisata bisa menjadi sumber pendapatan.

"62 persen wisman telah datang ke Kepri lebih dari dua kali. Alasannya murah, urusan bisnis, indah, dan keramahan masyarakatnya. Meski hanya 14 persen tapi keramahan masyarakat ini juga jadi suatu hal yang diperhitungkan wisatawan," terangnya.

Kepala Dinas Pariwisata Kepri, Buralimar menambahkan kedepan pihaknya akan menggelar pariwisata Internasional, karena kepri memiliki destinasi wisata yang cukup bagus.

Mulai di kawasan wisata Lagoi (Bintan), Camp Vietnam (Batam), kawasan resort Nongsa (Batam), Pulau Penyengat (Tanjungpinang), Pulau Bawa, Pulau Menjalin (Anambas) Pulau Senoa (Natuna) dan beragam destinasi lainnya.

"Bahkan Pulau Bawa keindahannya tidak kalah dengan keidahan yang ada di Raja Ampat, hanya saja alat tranfortasi kesana yang belum memadai, makanya dengan dukungan Menpar dan Menpan RB ini, 2018 pariwisata Kepri meningkat," kata Buralimar.

Begitu juga dengan Kepala BP Batam Lukita Dinarsyah Tuwo yang mengaku untuk mendukung peningkatan pariwisata di Batam, tidak menutup kemungkinan pihaknya akan mendatangkan grup Band dari luar untuk konser di Batam.

"Namun untuk dalam waktu dekat ini, kami akan menlaksanakan even maraton, carnival dan badminton, dan beberapa negara ASEAN sudah menyatakan kesediannya untuk ikut dalam iven ini," katanya.

Apalagi, tambahnya Batam memiliki lima pelabuhan Internasional dan satu Bandara Internasional. Hal ini merupakan modal pendukung untuk suksesnya pariwisata di Batam khususnya dan Kepri umumnya.

Wakil Wali Kota Batam, Amsakar Achmad yang jug ahadir dalam kegiatan Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic mengaku sektor pariwisata kini menjadi salah satu sektor unggulan di Batam setelah industri manufaktur dan galangan kapal (shipyard) lesu akibat dampak dari ekonomi global belum lama ini.

"Makanya bersama-sama dengan BP Batam kami tingkatkan pariwisata, mulai dari menyelanggarakan even lokal, nasional hingga internasional," katanya.

Untuk Batam sendiri, selain meperbaiki destinasi pariwisata yang ada di Batam, tranfortasi dan infrastruktur juga terus dipernaiki. Terutama jalan yang merupakan akses utama untuk pencaopaian ke lokasi-lokasi pariwisata yang ada di Batam ini.

"Makanya kami menggenjot benar sektor pariwisata ini agar mampu meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Batam. Kami optimis, kunjungan wisman 1,7 juta terealisasi hingga akhir tahun nanti, karena seperti biasa membludaknya kunjungan wisman tren di akhir tahun, karena bersamaan dengan masuknya musim liburan," katanya menjelaskan.

Tidak saja Menpan RB dan Asisten Deputi Pengembangan Pasar ASEAN yang hadir, bahkan Kapolda Kepri Irjen Pol Sam Budigusdian, Kepala BI Kepri, Presiden APIEM dari Leeds University UK Ingris juga hadir dalam kegiatan Kepri Tourism Outlook 2018 di Kampus Batam Torism Polytechnic (BTP) ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:



Terkini Lainnya

Rilis Sukuk Mudharabah Berkelanjutan, BSI Berikan Imbal Hasil hingga 7,2 Persen

Rilis Sukuk Mudharabah Berkelanjutan, BSI Berikan Imbal Hasil hingga 7,2 Persen

Whats New
Tips Cari Kerja bagi 'Fresh Graduate'

Tips Cari Kerja bagi "Fresh Graduate"

Work Smart
Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Kejar Target Sejuta Penyuluh Kemitraan UMKM, KPPU Gaet 500 Mahasiswa di Kalbar

Whats New
Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Tiga Hal yang Perlu Dihindari Saat Membuat Resume Lamaran Kerja

Work Smart
OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

OJK Tunggu Pengajuan Nama Komisaris Utama Bank Muamalat

Whats New
Per Maret 2024,  BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Per Maret 2024, BCA Telah Gelontorkan Rp 117,7 Triliun untuk UMKM

Whats New
Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Daftar 15 Sekolah Kedinasan Kemenhub yang Buka Formasi CPNS 2024

Whats New
Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Starlink Belum Punya Kantor di Indonesia, Menkominfo Beri Waktu 3 Bulan

Whats New
Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Kurangi Sampah Plastik, Indonesia Dapat Pinjaman dari ADB Hampir Rp 8 Triliun,

Whats New
Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Respons Penumpukan Kontainer, Kemenperin: Tidak Ada Keluhan Gangguan Suplai Bahan Industri

Whats New
Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Bertemu Petinggi Nikkei Inc, Menko Airlangga Ungkap Potensi Ekonomi Digital Indonesia

Whats New
Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Libur Panjang Waisak, Jasa Marga Catat 292.820 Kendaraan Tinggalkan Jabotabek

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan S1-S2, Simak Persyaratannya

Work Smart
Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Mengenal 2 Jenis Bias Psikologis dalam Investasi dan Cara Menghadapinya

Earn Smart
Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Target Rasio Utang Tahun Pertama Pemerintahan Prabowo-Gibran

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com