Murniati Mukhlisin, Rektor Institut Agama Islam Tazkia/Pendiri Sakinah Finance dan Sobat Syariah
Gebrakan “Ayo kembali ke keluarga” sudah sering kita dengar. Seminar parenting ada di mana-mana dan biasanya jumlah peserta membludak.
Topiknya sekitar bagaimana para orangtua dapat menjadi suri tauladan dan menjadikan rumah sebagai tempat belajar pertama bagi anak-anaknya.
Meningkatnya kenakalan remaja disinyalir karena kurangnya pendidikan keluarga dari sisi agama, moral dan etika.
Sebuah penelitian di Universitas Padjajaran membuat kategori kenakalan remaja mulai dari usia 12 tahun, yaitu masa pubertas pertama, kemudian masa pubertas kedua dan ketiga hingga periode remaja adolesen 21 tahun.
Di ujung penelitian tersebut, Lestari dkk (2017) menegaskan peranan utama keluarga untuk mengatasi kenakalan remaja.
Gerakan “Ayo cinta syariah” juga makin bergeliat, mengajak para keluarga untuk berperan aktif.
Belum lama saya terlibat dalam pesta akbar ekonomi dan keuangan syariah yang diadakan oleh Bank Indonesia di Surabaya tanggal 6-11 November 2017 yang dikenal dengan Indonesia Shari’a Economic Festival (ISEF).
Dikabarkan sekitar 1,500 pelajar sekolah, mahasiswa dan anggota keluarga disamping para praktisi dan akademisi yang datang untuk menikmati berbagai jenis pameran yang digelar oleh para pendukung gerakan ekonomi dan keuangan syariah.
Salah satu tujuannya adalah untuk meningkatkan literasi masyarakat luas dalam praktik ekonomi dan keuangan syariah yang lebih gencar lagi.
Gerakan lama
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.