KARANGASEM, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2017 berada di kisaran 5,1 persen walaupun diestimasi tidak bulat pada angka tersebut melihat pertumbuhan ekonomi di kuartal I, II dan III.
"Di kuartal IV kami harapkan pertumbuhan ekonomi lebih baik dibanding kuartal III, tapi yang saya respon adalah setahunnya di kisaran 5,1 persen," ujar Gubernur BI Agus Martowardojo usai melakukan tinjauan ke pos pengamatan Gunung Agung di Desa Rendang, Karangasem, Bali, pada Jumat (22/12/2017).
Pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 ini menurut Agus, jika dibandingkan dengan 2015 dan 2016 sudah menunjukkan perbaikan walaupun perbaikannya masih pelan.
Baca juga : Jokowi Optimistis Pertumbuhan Ekonomi pada 2018 Capai 5,4 Persen
Menurut dia, pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia masih dari sektor konsumsi. Sumbangsih sektor konsumsi pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di 2017 ini sebesar 56 persen.
"Yang jadi driver (pendorong) pertumbuhan juga ekspor dan investasi. tetapi peran dari konsumsi tetap besar karena 56 persen sumbangsih dari konsumsi untuk pertumbuhan ekonomi kita," ujar Agus.
Kuartal III
Sebelumnya, Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menilai sejumlah komponen menguatkan tingkat pertumbuhan ekonomi kuartal III 2017 sebesar 5,06 persen.
Menjelang akhir tahun 2017, pemerintah masih harus mengejar tingkat pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan hanya mencapai 5,1 persen alias di bawah dari target awal sebesar 5,2 persen.
Baca juga : Chatib Basri: Butuh 1 Tahun Perbaiki Tingkat Pertumbuhan Konsumsi
"Perbaikan ada pada investasi, ekspor, dan pertumbuhan konsumsi pemerintah," kata Bambang melalui konferensi pers di kantor Bappenas, Jakarta Pusat, Senin (13/11/2017).
Dia menjelaskan, tingkat investasi atau pembentukan modal tetap bruto (PMTB) meningkat dari 5,35 persen pada kuartal II 2017 menjadi 7,11 persen pada kuartal III 2017.