Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK Soroti Banyaknya Investor Asing di Pasar Modal Indonesia

Kompas.com - 02/01/2018, 12:49 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden (Wapres) Jusuf Kalla menyoroti masih banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di pasar modal Indonesia. Bahkan, persentase investor asing di pasar modal Indonesia melebihi 50 persen.

"Yang tentu masih masalah, 60 persen pasar modal itu yang menanamkan modalnya asing," kata JK saat memberikan sambutan pada pembukaan perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa (2/1/2018).

Ketika investor asing menyumbang persentase yang tinggi di pasar modal Indonesia, imbuh JK, maka dampak rentetan (multiplier effect) investasi di pasar modal tidak besar. Pasalnya, keuntungan yang diperoleh bisa saja dibawa ke luar Indonesia.

Baca juga : Wapres Jusuf Kalla: Genjot Investasi, Suku Bunga Harus Turun Perlahan

Jusuf Kalla atau kerap disapa JK menyatakan, ada baiknya jika investor dalam negeri lebih banyak. Sehingga, dana dapat bertahan di Indonesia dan diinvestasikan di dalam negeri.

"Kalau masuknya dari asing lalu dibawa lagi ke luar itu efeknya tidak terlalu besar. Dia ambil capital gain saja," jelas JK.

Dengan demikian, pemerintah berharap peran investor domestik dalam pasar modal Indonesia dapat lebih besar. Sehingga, dampaknya terhadap perekonomian nasional pun akan besar pula.

Perdagangan di BEI untuk tahun 2018 telah resmi dibuka. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka pada level 6.363,295, menguat sebesar 0,09 persen.

Kompas TV Namun, Bursa Efek Indonesia mengakui masih harus mengejar ketertinggalan dengan sejumlah negara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com