Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BI Catat Sejumlah Bisnis yang Menjanjikan di Bengkulu pada 2018

Kompas.com - 03/01/2018, 15:00 WIB
Firmansyah

Penulis

BENGKULU, KOMPAS.com - Kepala Bank Indonesia (BI) Perwakilan Bengkulu, Endang Kurnia Saputra menjelaskan, sepanjang 2018 terdapat beberapa usaha yang menjanjikan.

"Kami melihat pada 2018 ada banyak sektor usaha yang menjanjikan seperti geliat pariwisata yang terus membaik," kata Endang, Rabu (3/1/2018).

Ia katakan sepanjang 2018 akan ada banyak even, rapat-rapat bertaraf nasional yang dilakukan oleh kementerian di Bengkulu.

Bahkan menurutnya Bank Indonesia (BI) memungkinkan menggelar Rakor Nasionalnya di Bengkulu.

Baca juga : Ini Saran BI agar Perekonomian Bengkulu Membaik

Untuk itu, menurutnya Bengkulu harus menyediakan akomodasi seperti penginapan dan perhotelan. Bengkulu baru memiliki dua hotel berbintang namun belum bintang empat.

Hotel dengan pelayanan terbaik untuk kelas menengah ke atas memang masih terbatas.

"Itu untuk kalangan menengah atas lalu akan ada turunannya yang dapat menyentuh kelompok rakyat banyak," jelasnya.

Dengan tingginya aktivitas wisata dan kegiatan-kegiatan pemerintah nasional dan daerah di Bengkulu maka akan berimbas pada usaha kecil menengah masyarakat.

Mengutip prediksi Kementerian Pariwisata, akan terjadi lonjakan kunjungan wisatawan di Bengkulu.

Maka dari itu bisnis di bidang jasa kepariwisataan dan penunjuangnya akan sangat menjanjikan.

"Bisnis kerajinan seperti batik besurek, kuliner, dan yang berhubungan dengan wisata sangat menguntumgkan di 2018," lanjut Endang.

Selama ini industri kreatif dan kuliner penunjang pariwisata sudah berjalan di Bengkulu namun belum dikenal secara besar-besaran.

Menurut Endang, Bengkulu harus konsisten dan berani mempromosikan potensi industri kreatifnya seperti batik, kuliner, jeruk kalamansi dan lainnya.

Sementara dari sisi industri dan pertanian sepanjang 2018 petani kelapa sawit dan pelaku usaha perkelapasawitan mendapatkan kabar gembira.

"Good news, meski kelapa sawit terus dikritik Uni Eropa namun permintaan tetap tinggi termasuk dari Eropa sendiri. Sementara di Asia permintaan terbesar CPO berasal dari China," sebutnya.

Dengan terus tingginya permintaan minyak sawit maka harga di tingkat petani juga akan ikut naik.

Di tengah pelambatan ekonomi dunia namun kenaikan harga CPO akan menjadi kabar baik untuk petani dan industri sawit.

Sementara itu pertumbuhan perekonomian Bengkulu juga diprediksi membaik menyusul membaiknya manajemen kepelabuhan dan meningkatnya ekspor dari pelabuhan

"Pelabuhan Pulau Baai mulai baik dari sisi manajemen menyusul adanya terminal curah CPO," sambungnya.

Kabar baik berikutnya adalah mulai beroperasinya Pertamina Geothermal Energy (PGE) di Bengkulu.  Beroperasinya PGE ini akan dapat menambah suplai kebutuhan listrik di Bengkulu.

Menurut BI, Iaju perekonomian dipastikan akan menggeliat di sekitar aktifiyas PGE, serta meningkatnya harga tanah dan juga aktivitas ekonomi lainnya.

BI menyatakan pertumbuhan ekonomi Bengkulu pada 2017 naik, investasi bertambah, inflasi turun. Daya beli seperti melemah namun masyarakat menabung untuk kebutuhan sekolah anak-anak.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Kenaikan Suku Bunga BI Tidak Serta Merta Menahan Laju Pertumbuhan Ekonomi

Whats New
Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com