Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inggris Berencana Terapkan Pajak untuk Gelas Kopi

Kompas.com - 11/01/2018, 14:00 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

Sumber CNN Money

LONDON, KOMPAS.com - Sekelompok legislator Inggris menuntut adanya pajak sebesar 0,25 poundsterling atau 0,34 dollar AS, setara sekitar Rp 4.570 untuk gelas kopi sekali pakai.

Pajak ini dimaksudkan untuk mengurangi limbah dan mendorong konsumen menggunakan gelas daur ulang.

Mengutip CNN Money, Kamis (11/1/2018), sekitar 2,5 miliar gelas kopi berbahan plastik atau kertas digunakan di Inggris setiap tahunnya.

Kurang dari 1 di antara 400 gelas adalah gelas daur ulang, menurut komite audit lingkungan di Majelis Rendah parlemen Inggris.

Adapun di AS, 60 miliar gelas kopi berbahan kertas berada di tempat pembuangan sampah setiap tahunnya.

Baca juga : 5 Pajak Aneh yang Pernah Ada di Dunia

"Sebagian besar orang salah mengartikan bahwa gelas sekali pakai pastilah dapat didaur ulang. Kerancuan konsumen ini menunjukkan bahwa peritel gagal menjelaskan kepada konsumen tentang gelas kopi," ungkap legislator Inggris dalam laporannya pada akhir pekan lalu.

Pemerintah Inggris menyatakan bakal mempertimbangkan rekomendasi pengenaan pajak tersebut. Biasanya, gelas kopi sekali pakai terbuat dari karton dengan lapisan plastik tipis.

Gelas dengan bahan semacam itu membuat minuman tetap hangat dan mencegah karton mengerut atau basah. Namun, ini juga membuat gelas itu susah didaur ulang karena memisahkan bahannya bukan hal mudah dan tak juga murah.

Banyak peminum kopi tidak menyadari hal ini dan begitu saja membuangnya ke tempat sampah.

Baca juga : Ingat, Jangan Minum Kopi Sebelum Penerbangan

Bila disetujui, maka harga rata-rata kopi di Inggris akan lebih mahal sekitar 10 persen. Ini adalah kenaikan yang cukup drastis, apalagi inflasi di Inggris sudah mencapai kisaran 3 persen dan biaya hidup juga semakin mahal.

Legislator Inggris menyatakan, mereka yang menciptakan polusi harus menanggung biaya itu, dalam artian pajak. Penerimaan dari pajak gelas kopi akan digunakan untuk membangun pusat daur ulang yang lebih mutakhir.

Proposal pajak ini pun tak pelak menimbulkan keberatan dari industri gelas kertas. Mereka menyatakan pengenaan pajak tersebut akan menggebuk jaringan gerai kopi dan pemerintah seharusnya lebih fokus menyediakan fasilitas daur ulang.

Kompas TV Seorang seniman yang menggunakan ampas kopi untuk menghasilkan karya seni yang indah seperti lukisan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Perluasan Sektor Kredit, 'Jamu Manis' Terbaru dari BI untuk Perbankan

Perluasan Sektor Kredit, "Jamu Manis" Terbaru dari BI untuk Perbankan

Whats New
Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Survei BI: Kebutuhan Pembiayaan Korporasi pada Kuartal I-2024 Meningkat

Whats New
Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Stranas Bisnis dan HAM, Upaya Pemerintah Lindungi Pekerja dalam Praktik Bisnis

Whats New
Soal Boks Mainan Megatron 'Influencer' Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Soal Boks Mainan Megatron "Influencer" Rusak, Ini Penjelasan Bea Cukai dan DHL

Whats New
Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Kredit Bank Jatim Naik 18,7 Persen Sepanjang Kuartal I-2024

Whats New
Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyelundupan Benih Lobster

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com