Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mendag: Operasi Pasar Beras Sudah 2.500 Titik

Kompas.com - 12/01/2018, 09:30 WIB
Pramdia Arhando Julianto

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita mengungkapkan, saat ini operasi pasar beras yang dilakukan oleh pemerintah telah mencapai 2.500 titik di seluruh Indonesia.

Menurut Mendag, operasi pasar dilakukan lebih masif di wilayah-wilayah yang mengalami lonjakan harga beras tinggi.

"Penyaluran beras medium (operasi pasar) di pasar pasar tradisional sudah lebih dari 2.500 titik dan setiap pasar yang di kabupaten kota yang kenaikannya meningkat tajam maka itu kita supply (pasok)," ujar Mendag saat konferensi pers di Kementerian Perdagangan, Jakarta, Kamis malam (11/1/2018).

Selain itu, saat ini pemerintah juga mengimbau agar para pedagang beras menjual beras operasi pasar yanh digelontorkan oleh pemerintah.

Baca juga : Atasi Lonjakan Harga, Pemerintah Akhirnya Mengimpor Beras 500.000 Ton

Mendag menilai, jika ada pedagang atau pengusaha yang tidak berkenan menjual beras operasi pasar, maka diduga tengah memanfaatkan momentum kenaikan harga beras yang saat ini terjadi.

"Kami wajibkan seluruh pedagang pasar itu wajib menjual beras Bulog, kalau ada pedagang pasar atau pedagang beras di pasar yang tidak mau menjual, maka patut diduga menikmati keuntungan yang berlebihan dengan memainkan harga itu," kata Mendag.

Sementara itu, dari sisi pasokan beras operasi pasar, hingga saat ini per harinya telah mencapai 10.000 ton sampai 15.000 ton.

"Perputarannya perhari di atas 10.000 ton sampai dengan 15.000 kon dan kami akan siap dorong itu semuanya," kata Mendag.

Baca juga : Mendag Akui Pasokan Beras Medium Berkurang

Pemerintah Buka Keran Impor Beras

Sebelumnya, pemerintah segera membuka keran impor beras jenis khusus sebanyak 500.000 ton.

Hal ini dilakukan untuk mengatasi permasalahan lonjakan harga beras dan pasokan beras yang sedang menurun.

"Saya sampaikan tidak mau mengambil resikokekurangan pasokan, saya mengimpor beras khusus, beras yang tidak ditanam dalam negeri," ujar Mendag.

Mendag mengatakan, pihaknya menujuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) atau PPI sebagai importir. 

"500.000 ton berasal dari Vietnam dan Thailand," sebut Mendag.

Baca juga : Bulog Siapkan 950.000 Ton Beras untuk Operasi Pasar

Adapun jenis beras yang di impor pada saat ini merupakan jenis beras khusus yang tidak ditanam di Indonesia, dan memiliki landasan hukum berupa Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 1 Tahun 2018. Sehingga hal ini tidak akan menggangu produksi dalam negeri.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com