Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pembangunan KEK Singosari Tunggu Penetapan Presiden

Kompas.com - 18/01/2018, 17:36 WIB
Andi Hartik

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi Jawa Timur terus mematangkan rencana pembangunan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Singosari, Kabupaten Malang. Lahan seluas sekitar 300 hektar sudah disiapkan dan akan diajukan ke pemerintah pusat untuk ditetapkan sebagai KEK.

Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayananan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Provinsi Jawa Timur, Lili Soleh Wartadipraja mengatakan, KEK merupakan kewenangan pemerintah pusat. Proses penetapannya pun harus melalui peraturan presiden.

"KEK Singosari ini kita akan meminta kepada pusat untuk menetapkan sebagai KEK. Karena kawasan ekonomi khusus itu menjadi kewenangan pusat untuk penetapannya. Tapi atas usulan, bisa swasta atau badan usaha, bisa juga pemerintah daerah," katanya di Pendopo Kabupaten Malang, Kamis (18/1/2018).

Dia mengatakan, pihaknya akan membahas hal tersebut dengan Kementerian Koordinator Perekonomian. Setelah itu, ia berharap supaya KEK Singosari bisa segera ditetapkan.

Baca juga: Menyempurnakan KEK Pariwisata

"Jadi minggu depan kita diskusikan ini dengan Kemenko. Mudah - mudahan satu bulan setelah itu bisa ditetapkan KEK nya," ucapnya.

Sementara itu, pembangunan infrastruktur untuk menunjang kawasan itu sudah disiapkan. Salah satunya adalah perlebaran akses masuk ke kawasan itu dan kemacetan panjang yang kerap terjadi di jalur utama Surabaya - Malang.

Rencananya, pihaknya akan membangun flyover untuk mengurai kemacetan itu. Kendaraan yang akan ke Kota Malang diarahkan untuk melewati flyover sementara kendaraan yang mau ke KEK diarahkan untuk lewat di jalur bawah.

"Akan kita formulasikan flyover untuk mengurangi kemacetan. Yang mau langsung ke Malang silakan lewat flyover. Yang mau ke Singosari lewat bawah. Sehingga untuk mencapai Singosari lebih mudah," ucap dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab 'Apakah Ada Pertanyaan?' Saat Wawancara Kerja

[POPULER MONEY] Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998 | Cara Menjawab "Apakah Ada Pertanyaan?" Saat Wawancara Kerja

Whats New
Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Petugas KCIC Kembalikan Barang Penumpang Whoosh yang Tertinggal, Berisi Uang Rp 50 Juta

Whats New
AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi 'Lender Institusional'

AdaKami Buka Kemungkinan Kerja Sama dengan Perbankan jadi "Lender Institusional"

Whats New
Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Investasi Apple di Indonesia Capai Rp 1,6 Triliun, Bahlil: Belum Ada Komunikasi ke Kami

Whats New
Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Cara Isi Saldo GoPay lewat Aplikasi DANA

Spend Smart
Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Cara Cek Nomor Rekening BSI dengan Mudah

Spend Smart
Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Harga Paket Vision+ dan Cara Berlangganan

Spend Smart
Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan 'Tax Holiday'

Dorong Investasi di Industri Antara, Kemenperin: Kami Persiapankan "Tax Holiday"

Whats New
Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Astra Life Catat Premi Bruto Rp 6,1 Triliun Sepanjang 2023

Whats New
Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Rugi Bersih GOTO Susut 78 Persen, Jadi Rp 862 Miliar pada Kuartal I-2024

Whats New
Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Industri Fintech Lending Rugi pada Awal 2024, Ini Sebabnya Menurut Asosiasi

Whats New
Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Menteri Trenggono Minta Reklamasi PIK Pakai Sedimentasi Laut

Whats New
Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Tren dan Peluang Investasi Kripto, Indonesia Berpotensi Pimpin Pasar ASEAN

Spend Smart
Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Kredit BNI Tumbuh Jadi Rp 695,16 Triliun pada Kuartal I 2024, UMKM dan Konsumer Jadi Mesin Baru

Whats New
Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Elnusa dan Pertagas Siap Kerjakan Proyek Kolaborasi Infrastruktur Energi di Kandis Riau

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com