Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Beban Subsidi Energi Diprediksi Naik hingga Rp 30 Triliun

Kompas.com - 22/01/2018, 21:13 WIB
Sakina Rakhma Diah Setiawan

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Beban subsidi energi diproyeksikan bakal meningkat hingga Rp 30 triliun pada tahun 2018. Angka tersebut setara dengan 0,2 persen dari produk domestik bruto (PDB).

Peningkatan tersebut terjadi apabila pemerintah mempertahankan asumsi harga minyak pada posisi 48 dollar AS per barrel sesuai Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2018. Adapun saat ini harga minyak mentah mencapai hampir 70 dollar AS per barrel.

Pemerintah pun telah menetapkan tidak ada kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) dan tarif listrik hingga Maret 2018. 

Kepala Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra mengungkapkan, peningkatan subsidi akan memperlebar defisit anggaran pemerintah hingga 2,6 persen terhadap produk domestik bruto (PDB). Angka ini lebih tinggi dari perkiraan pemerintah sebesar 2,2 persen terhadap PDB. 

Baca juga : BBM dan Listrik Tak Naik, Ada Risiko Pembengkakan Subsidi Energi di 2018

"Meningkatnya harga minyak dapat mendorong defisit melebihi target pemerintah," kata Aldian dalam konferensi pers Global Research Briefing 2018 Global Outlook di Hotel Mandarin Oriental, Jakarta, Senin (22/1/2018).

Defisit anggaran pemerintah juga disebabkan adanya penurunan penerimaan pajak 2017. Meski demikian, hal itu bisa ditangani dengan adanya akses keterbukaan informasi yang mulai diberlakukan pada tahun ini yang diharapkan mendongkrak penerimaan. 

"Keterbukaan akses AEoI harusnya memberikan lebih banyak amunisi untuk tarik pajak. Dilihat target masih agak tinggi, kami lihat ada shortfall, tapi budget defisit masih bisa dijaga di 2,5 sampai 2,6 persen (dari PDB)," ungkap Aldian.

Baca juga : Subsidi Energi Tahun Depan Dipatok Rp 94,53 Triliun

Ia juga menyatakan, kebijakan fiskal pemerintah diprediksi akan terus ekspansif, namun dengan manfaat terbatas. 

"Kami memperkirakan pengeluaran pemerintah pada termin nominal akan tumbuh sekitar 5 persen tahun ini, lebih tinggi dari perkiraan umum sebesar 4 persen," ungkap Aldian. 

Sekedar informasi, realisasi subsidi energi selama tahun 2017 sebesar Rp 97,6 triliun atau 108,7 persen dari target APBN-P 2017 yang sebesar Rp 89,9 triliun dan pertumbuhannya mencapai 8,6 persen dari tahun lalu.

Subsidi energi tersebut terdiri dari subsidi BBM dan elpiji sebesar Rp 47 triliun atau 105,7 persen dari target. Adapun subsidi listrik sebesar Rp 50,6 triliun atau 111,5 persen dari target.

Kompas TV Pemerintah waspadai dampak penurunan harga minyak dunia pada keuangan negara.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Lowongan Kerja Perum Damri untuk SMA/SMK, Ini Persyaratan dan Cara Mendaftarnya

Work Smart
IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

IMF Naikkan Proyeksi Pertumbuhan Asia, Ada Apa?

Whats New
Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Tak Mau Kejadian Nasabah Lempar Piring Saat Ditagih Kredit Terulang, PNM Kini Fokus Lindungi Karyawannya

Whats New
Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Bertemu Mendag Inggris, Menko Airlangga Bahas Kerja Sama JETCO dan Energi Bersih

Whats New
Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Sepatu Impor Sudah Diterima Pemilik, Siapa yang Tanggung Denda Rp 24,74 Juta?

Whats New
BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

BI: Biaya Merchant QRIS 0,3 Persen Tidak Boleh Dibebankan ke Konsumen

Whats New
Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Pemerintahan Baru Bakal Hadapi 'PR' Risiko Impor dan Subsidi Energi

Whats New
Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Kinerja Baik APBN pada Triwulan I-2024, Pendapatan Bea Cukai Sentuh Rp 69 Triliun

Whats New
Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Hadirkan Fitur Menabung Otomatis, Bank Saqu Siapkan Hadiah 50 Motor Honda Scoopy 

Whats New
Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Bahan Pokok Hari Ini 30 April 2024: Harga Daging Ayam Naik, Cabai Merah Keriting Turun

Whats New
Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Minta Omnibus Law Dicabut, KSPI Sebut 50.000 Buruh Akan Kepung Istana

Whats New
Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Laba Bersih BSI Naik 17 Persen Jadi Rp 1,71 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Pertumbuhan Upah Lambat, 29 Persen Pekerja AS Kesulitan Memenuhi Kebutuhan

Whats New
Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Strategi BNI di Tengah Tren Kenaikan Suku Bunga dan Inflasi

Whats New
BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

BPS Perkirakan Produksi Beras Surplus, Pengamat Pangan Minta Bulog Serap Gabah Petani

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com