Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini, Astra Agro Bakal Impor 2.000 Ekor Sapi Indukan

Kompas.com - 25/01/2018, 12:32 WIB
Achmad Fauzi

Penulis

MALANG, KOMPAS.com - PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) perusahaan kelapa sawit akan mengimpor 2.000 ekor sapi indukan dari Australia tahun ini. Hal ini dilakukan untuk mengembangkan bisnis sapi yang dimiliki perseroan di Kalimantan.

Presiden Direktur Astra Agro Lestari, Santosa mengatakan, nantinya 2.000 ekor indukan digunakan untuk pembibitan. Biaya impor sapi tersebut, lanjut Santosa, masuk ke dalam belanja modal perseroan pada tahun ini untuk bisnis sapi total sebesar Rp 150 miliar.

"Tahun lalu kan kami udah impor 8.000 ekor sapi. Kapasitas pengelolaan kami bisa capai 10.000 ekor sapi," kata Santosa dalam media gathering Astra Agro di Malang, Rabu (24/1/2018).

Terkait pasar, Santosa menerangkan, penjualan sapi masih di daerah Kalimantan. Adapun  untuk harga, harga sapi yang dijual bervariasi. Saat ini harga sapi hidup mencapai Rp 48.000 per kilogram, sedangkan berat sapi yang dikelola perseroan bisa mencapai 400 kilogram. Dengan berat sapi tersebut, maka harga jual sapi bisa mencapai Rp 19,2 juta per sapi.

"Kontribusi ke perseroan juga masih kecil. Kalau pribadi sih lumayan, tetapi kalau perusahaan masih kecil," tutur dia.

Masuknya perseroan ke bisnis sapi, karena sapi juga masih berkaitan dengan bisnis kelapa sawit. Dia menjelaskan, kotoran yang dihasilkan sapi bisa digunakan sebagai pupuk untuk menyuburkan lahan kelapa sawit.

Sementara, ampas atau sisa industri kelapa sawit yang biasa disebut Palm Kernel Expeller (PKE) bisa digunakan untuk pakan sapi.

"Kami masih kompetensi bisnis jangka panjang pada bisnis ini (sapi). Selain itu, saya melihatnya begini, kan enggak mungkin manusia enggak makan, sekarang enggak makan apa, kan sudah jelas, makan daging basic, tetapi enggak sekadar dagang, punya kompetensi punya kemampuan," pungkas dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com