Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bandara Kulon Progo Disiapkan untuk Pemberangkatan Calon Haji

Kompas.com - 27/01/2018, 13:11 WIB
Kontributor Amerika Serikat, Andri Donnal Putera

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Kecamatan Temon, Kabupaten Kulon Progo, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), akan dibangun dalam dua tahap.

Pada tahap pertama, Bandara Kulon Progo atau NYIA berikut fasilitas penunjangnya dibangun mulai dari April 2018 hingga 2031.

"Pembangunan tahap pertama untuk mengejar target kapasitas rata-rata 15 juta penumpang per tahun," kata Head of Corporate Communication PT Angkasa Pura I Awaluddin saat ditemui di Bandara Internasional Adisutjipto, Jumat (26/1/2018).

Awaluddin menjelaskan, agar target 15 juta penumpang per tahun bisa tercapai, pihaknya turut membangun area terminal pada pembangunan tahap pertama ini seluas 130.000 meter persegi. Juga dengan landasan pacu atau runway yang memiliki panjang 3.250 meter dengan lebar 60 meter.

Pada saat bersamaan, General Manager Bandara Internasional Adisutjipto, Agus Pandu Purnama, mengatakan bahwa keberadaan NYIA dapat mengakomodasi pesawat dari luar negeri, terutama untuk pesawat berbadan lebar (wide body).

Didukung dengan runway yang panjang, maka Bandara Kulon Progo sangat memungkinkan digunakan untuk melayani penerbangan langsung atau direct ke luar negeri.

Saat ini penerbangan langsung rute internasional dari Adisutjipto baru ke Singapura dan Malaysia dengan pesawat yang tidak terlalu besar.

Hal itu terjadi akibat keterbatasan infrastruktur di Adisutjipto, sehingga belum siap untuk melayani penerbangan jarak jauh yang umumnya memakai pesawat berukuran besar.

"(NYIA) nanti bisa untuk berangkat (ibadah) haji dari Yogya langsung menuju Jeddah," tutur Pandu.

Pembangunan New Yogyakarta International Airport tahap kedua dijadwalkan dari tahun 2031 sampai 2041. Terminal yang sudah ada akan diperbesar lagi menjadi 195.000 meter persegi, panjang runway menjadi 3.600 meter, serta target rata-rata penumpang per tahun mencapai 20 juta orang.

NYIA dibangun karena bandara yang ada saat ini, yaitu Adisutjipto, sudah melebihi kapasitas yang seharusnya.

Bandara Adisutjipto dirancang untuk melayani 1,8 juta penumpang per tahun, sementara rata-rata penumpang per tahun kini mencapai 7,8 juta orang.

Lahan di Adisutjipto adalah milik TNI Angkatan Udara, sehingga kegiatan penerbangan sipil atau komersial di sana harus berbagi dengan jadwal penerbangan militer di mana menggunakan runway dan ruang udara yang sama.

Hal itu kerap membuat pesawat yang hendak terbang atau mendarat tertahan dan menyebabkan layanan kepada penumpang jadi tidak maksimal.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Menteri Trenggono Akui Sulit Cegah Penyeludupan Benih Lobster

Whats New
Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Ormas Bakal Bisa Kelola Izin Tambang, Ini Alasan Bahlil

Whats New
TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

TRIS Bakal Bagikan Dividen Final, Simak Besarannya

Whats New
Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Kenaikan BI Rate Tak Beri Dampak Langsung ke Industri Fintech Lending

Whats New
Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Menteri Trenggono Ungkap Ada 5 Perusaahan Vietnam yang Tertarik Investasi Benur

Whats New
Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Stagwell Tambahkan Leverate Group ke Program Global Affiliate

Whats New
Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Tertahan Sejak 2022, Bea Cukai Akhirnya Serahkan Alat Belajar SLB ke Pihak Sekolah

Whats New
BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

BI Beberkan Perbedaan Kondisi Ekonomi Saat Ini dengan Krisis 1998

Whats New
Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Kemenperin: Indeks Kepercayaan Industri April Melambat Jadi 52,30

Whats New
Intip 'Modern'-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Intip "Modern"-nya Pasar Tradisional Lebak Budi di Lampung, Usai Tawar Menawar Bayarnya Pakai QRIS

Whats New
IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

IHSG Ditutup Menguat 119 Poin, Rupiah Masih Lesu

Whats New
Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

Logam Mulia Bisa Jadi Pelindung Aset, Bagaimana Penjelasannya?

BrandzView
KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

KKP Mulai Uji Coba Penangkapan Ikan Terukur, Ini Lokasinya

Whats New
Namanya 'Diposting' Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Namanya "Diposting" Jadi Menteri BUMN di Medsos, Menteri KKP: Kita Urus Lobster Dulu...

Whats New
Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Genjot Dana Murah, Bank Mega Syariah Gelar Program Tabungan Berhadiah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com